Indonesia Siap Menuju Industri Healthcare Terintegrasi
Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury bersama Director South and SouthEast Asia M Hari Manon, Senior Lead Investigator for Community Health University of Oxford, Anuraj H Shankar dan Neil Robinson, Sr. Division Chair Education, Mayo Clinical Collage of Madicine and Science di Nusa Dua Convention Center, Bali kemarin.
sentralberita | Bali ~ Penanganan wabah penyakit dipandang perlu ditangani industri healthcare yang terintegeritas dari hulu ke hilir. Sebab, hal ini menjadi kunci setiap negara untuk melewati menghadapi pandemi, termasuk Indonesia.
R. Rifa Herdian, Corporate Secretary & Investor Relation PT Bio Farma (Persero) dalam siaran persnya diterima Sabtu (22/10/2022) menyebutkan pada rangkaian Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) G20 State Owned Enterprise (SOE) Internasional Confrence: Driving Sustainable & Inclusive di Nusa Dua Convention Center, Bali, Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury berbicara dalam diskusi panel dengan Tajuk “Healthcare Transformation and Developing Global Cooperation in Health’.
Wamen BUMN mengatakan, dunia hingga saat ini masih terkotak-kotakan dalam menghadapi pandemi Covid-19. Sebab, setiap negara mencari jalan keluar masing-masing. ”Kita dulu pernah merasakan sulitnya mendapatkan masker, APD hingga vaksin,” ucap Pahala.
Lewat SOE Internasional Confrence, kata Pahala menjadi bentuk penegasan komitmen BUMN Indonesia dalam mendukung dan menerapkan transisi energi serta menjalankan prinsip keberlangsungan energi untuk masa depan. Serta menjadi bagian dari upaya menstabilkan perekonomian.
”Maka dari itu, kita perlu melibatkan pembicara internasional, mulai dari praktisi, akademisi, konsultan, perwakilan pemerintah, dan lembaga multilateral. Sebab, Digitalisasi, Transisi Energi, Inklusi Keuangan, dan Transformasi Kesehatan akan menjadi elemen penghubung antar negara,” paparnya. (Wie)