Memasuki Tahun Politik 2024, TePI Sumut Ajak Masyarakat Jaga Kamtibmas
Koordinator Provinsi Komite Pemilih Indonesia (TePI) Sumatera Utara Darwin Sipahutar
sentralberita | Medan ~ Jelang pemilihan umum serentak tahun 2024 baik pemilihan anggota Legislatif, pemilihan Presiden dan Wakil Presiden maupun pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur, Walikota dan Bupati, kami mengajak seluruh masyarakat agar selalu waspada akan penyebaran berita bohong (Hoax) yang berpotensi merusak masa depan bangsa ini, dan kami juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk dapat menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di lingkungan masing-masing dan pada umumnya kamtibmas di Provinsi Sumatera Utara.
Hal ini disampaikan oleh Koordinator Provinsi Komite Pemilih Indonesia (TePI) Sumatera Utara Darwin Sipahutar dalam keterangan tertulisnya, Kamis (29/9/2022).
Kami melihat bahwa penyebaran hoax pada pemilu 2024 masih terjadi dan bahkan dilakukan secara massif, modusnya sama yaitu membangun narasi bahwa pemilu 2024 penuh dengan kecurangan, narasi ini sudah diframing ke Publik beberapa waktu lalu, ungkap Darwin Sipahutar.
“Sangat kita sayangkan pernyataan dari petinggi salah satu Parpol yang menuduh bahwa pemilu 2024 nanti penuh dengan kecurangan, pernyataan yang seperti ini dapat merusak suasana Kamtibmas dan menghancurkan masa depan demokrasi bangsa ini, mestinya sebagai orang yang pernah memimpin negeri ini tidak membuat framing negatif terhadap pemilu 2024, ujarnya.
Menurutnya, Pemilu maupun Pilkada 2024 merupakan pesta demokrasi yang membutuhkan partisipasi masyarakat, tidak hanya soal datang ke TPS saja atau terlibat dalam pengawasan partisipatif, tapi bagaimana menciptakan kamtibmas yang sejuk, aman, dan damai agar pemilu dan pilkada berlangsung dengan sukses itu juga bagian dari partisipasi masyarakat, terang Darwin.
“Kami minta pada masyarakat untuk tidak terbujuk rayu oleh narasi-narasi yang berbau hoax, apalagi sampai menuduh bahwa pemilu 2024 itu penuh dengan kecurangan, mesin boleh panas tapi jangan sampai merusak Kamtibmas, jangan sampai pemilu 2024 membuat kita terpecah-pecah, tujuan pemilu itu tidak hanya sekedar perbuatan kekuasan saja, tapi jauh lebih penting membangun bangsa ini, kata Darwin.
Maka untuk mengawal penyelenggaraan pemilu serentak 2024 berjalan sukses dibutuhkan peran para tokoh agama, tokoh adat, organisasi masyarakat, dan stakeholders lainnya, terlebih lagi adalah peran penting aparat Kepolisian dalam pengamanan pelaksanaan pemilu 2024 dalam mencegah penyebaran berita hoax khususnya.
Oleh karenanya kolaborasi antara penyelenggara pemilu (KPU dan Bawaslu) dan Polri sangat dibutuhkan dalam meredam upaya ‘pembusukan’ terhadap pelaksanaan pemilu 2024, begitu juga halnya dalam sinergisitas dalam pelaksanaan tahapan pemilu yang melibatkan orang banyak, tutup Darwin Sipahutar.(01/red)