Puluhan Warga Desa Keracunan Gas H2S di Madina
Korban yang ditangani di RSUD Panyabungan dan RS Permata Madina hingga jelang dinihari sudah mencapai 83 orang. (F-ist)
sentralberita | Panyabungan ~ Suanana panik dan mencekam di RSUD Panyabungan terjadi hibgga Selasa (27/9) malam. Pasalnya Jumlah korban yang ditangani di RSUD Panyabungan dan RS Permata Madina hingga jelang dinihari sudah mencapai 83 orang.
Dengan rincian jumlah korban di RSUD Panyabungan sebanyak 39 orang dan RS Permata 44 orang. Data tersebut berdasarkan yang dihimpun dari petugas di dua rumah sakit tersebut.
Sebelumnya, insiden di wilayah kerja panasbumi (WKP) PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) terjadi pada Selasa petang sekitar pukul 18.00 Wib.
Puluhan warga dari Desa Sibanggor Tonga dan Julu diduga menghirup bau gas H2S. Mereka pun dilarikan ke rumah sakit Panyabungan.
Saat insiden ini terjadi dikabarkan PT SMGP sedang melakukan Well Test pada salah satu sumur (Well Pad) sore hari itu.
Bupati Madina H.M Jafar Sukhairi Nasution dan Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution serta Ketua DPRD Erwin Efendi Lubis langsung membesuk para korban yang ada di dua rumah sakit.
Sukhairi ketika diwawancarai wartawan belum dapat memastikan lebih jauh mengenai penyebab para korban apakah karena terpapar gas H2S. “Belum dapat kita pastikan (penyebabnya), dugaan sementara karena adanya kebocoran gas H2S. Saat ini, kita fokus dulu ke penanganan korban,” kata Sukhairi.
Meski pun begitu, Sukhairi dengan tegas meminta agar PT SMGP bertanggung jawab atas terjadinya insiden itu.
“Yang pasti perusahaan harus bertanggung jawab,” tandasnya. (Red)