Realisasi Bantuan Siswa Miskin Rp 25 Miliar Dipertanyakan

sentralberita| Medan~ Ketua Komisi II DPRD Medan Sudari ST pertanyakan realisasi pendistribusian Bantuan Siswa Miskin (BSM) Rp 25 Miliar di Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Medan. Bantuan yang berasal dari APBD Pemko Medan TA 2022 diingatkan agar tepat sasaran sehingga benar bermanfaat.

“Kita berharap BSM itu tepat sasaran dan benar benar diterima siswa kurang mampu. Kita juga perlu mengetahui penerimanya siapa saja,” tandas Sudari ST saat memimpin rapat pembasan P APBD Tahun 2022 di ruang Komisi gedung dewan, Selasa (13/9/2022).

Saat rapat, Ketua Komisi II DPRD Medan Sudari ST didampingi Wakil Ketua Komisi Syaiful Ramadhan. Hadir Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Laksamana Putra Siregar didampingi sejumlah kepala bidang.

Baca Juga :  FWP Bagikan Daging Kurban ke Wartawan Pemprov Sumut Saat Iduladha 1446 H

Dikatakan Sudari ST yang juga Ketua Fraksi PAN DPRD Medan itu, dalam penyaluran BSM diharapkan agar Disdik Medan dapat transparan dan tidak hanya menerima laporan saja terhadap siapa yang berhak mendapatkannya.

“Program ini sangat kita dukung apalagi dengan kenaikan BBM sangat berdampak terhadap kesulitan ekonomi rakyat,” ujar Sudari.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Laksaman Putra Siregar memaparkan, bahwa pihaknya mengelontarkan anggaran BSM pada Tahun 2021 sebesar Rp 5 Miliar. Sedangkan untuk 2022 sebesar Rp 25 Miliar.

Dikatakan Putra, jumlah BSM untuk Tahun 2022 sebesar Rp 25 Miliar diperuntukkan bagi siswa SD sebanyak 25.000 orang dan untuk SMP sebanyak 15.000 orang. Adapun jumlah uang yang akan diterima siswa SD sebesar Rp 450.000 / siswa. Sedangkan untuk SMP sebesar Rp 750.000 / siswa. Terkait penyalurannya direncanakan bulan September ini.

Baca Juga :  Polres Pakpak Bharat Lakukan Pengamanan Ibadah Minggu Di Gereja Pastikan Ibadah Minggu Berjalan Dengan Lancar

Dijelaskan Putra, adapun sasaran BSM bukan hanya sekolah negeri namun juga sekolah swasta. “Sasaranya warga miskin dan benar benar berpenghasilan rendah, ” terang Putra seraya menyebut sasaran penerima bantuan tidak fokus dengan penerima bantuan dari pusat.(SB/01)

-->