PGN – Pindad Jajaki Kerjasama Tingkatkan Pemanfaatan Gas Bumi 

sentralberita | Jakarta ~ Komitmen PT PGN Tbk dalam memperluas pemanfaatan gas bumi sebagai upaya efisiensi pemanfaatan energi ramah lingkungan dan membantu pemerintah dalam menekan subsidi energi terus diakselerasi. 

    Salah satunya melalui program sinergi BUMN, PGN sebagai Subholding Gas Pertamina, menjajaki potensi kerjasama dan kolaborasi dengan PT Pindad (Persero) dalam pengembangan teknologi tabung CNG dan LNG serta infrastruktur pendukung lainnya.

    Adapun kerjasama yang dapat dilakukan yaitu pengembangan tabung LNG dan CNG dalam bentuk Isotank, filling station, dan MRU. Sementara pada proyek jargas, PGN dan Pindad terbuka kesempatan untuk kerjasama dalam hal tapping saddle, elbow, fitting, dan tabung gas untuk kompor portable.

Baca Juga :  MINI Indonesia Hadirkan 2 Mobil Model Terbaru

Saat ini, PGN tengah mengupayakan terobosan untuk penyaluran LNG Retail, dimana menggunakan dimana LNG dikemas dalam bentuk tabung yang movable sama halnya seperti bentuk tabung LPG. Ukuran tabung mulai dari 175L, 110 L, 80 L, 45 L, 30 L, dan 15 L. Untuk segmen Hotel, Restourant dan Café bisa menggunakan berukuran 175 Liter yang setara dengan LPG 50 KG.

Pada Gaslink Cylinder, juga CNG dikemas dalam bentuk tabung sehingga lebih movable. Didalamnya terdapat gas bertekanan 200 – 250 barg dan volume CNG sebesar 20 M³ atau setara 24 Kg. Pemakaian Gaslink CNG diestimasikan dapat menghemat biaya bahan bakar sekitar 30 persen.

Baca Juga :  Dorong Peningkatan Ekonomi di Daerah 3T, Pertamina Patra Niaga Resmikan Tujuh Titik BBM Satu Harga Klaster Sumatera

“Dalam penyaluran gas bumi dengan skema non pipa, PGN telah memiliki mode penyaluran LNG dan Gaslink Cylinder dengan potensi demand sekitar 28 BBTUD. Dua mode ini memudahkan PGN untuk bisa melayani pelanggan di sektor komersial seperti perhotelan restoran, dan café,” jelas Direktur Sales dan Operasi PGN, Faris Aziz Jumat  (9/9/2022).

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar menambahkan bahwa kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan menimbulkan tantangan tersendiri dalam distribusi gas sehingga dibeberapa titik kurang ekonomis jika semua infrastruktur gas bumi dihubungkan menggunakan pipa. Maka perlu pengembangan moda transportasi gas non pipa agar gas bumi bisa terutilisasi. (wie)

-->