Keuchik di Kabupaten Aceh Timur Disinyalir jadi Korban Penipuan Program Bantuan Banpres

sentralberita | Aceh Timur ~ Sejumlah Keuchik (Kepala Desa) di Kabupaten Aceh Timur diduga terkena penipuan dari oknum calo yang mengiming-imingikan program Bantuan Presiden (Banpres) untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 melalui Kementrian Desa dan PDT.

Beredar kabar, pada awal tahun 2022 sejumlah Keuchik di Kabupaten Aceh Timur diajak berangkat ke Jakarta untuk menjemput program di Kementrian Desa dan PDT tersebut. Ketika tiba di Jakarta, Keuchik dihadirkan pada sebuah pertemuan sejenis workshop yang menjelaskan tentang adanya program bantuan khusus berupa Banpres melalui Kemendes PDT. dalam upaya pemulihan ekonomi pasca Covid-19. Namun dalam acara tersebut setiap Keuchik dimintai biaya pengurusan berkas sejumlah Rp 15 juta.

Salah seorang Keuchik di Kecamatan Pante Bidari mengaku diajak berangkat ke Jakarta, ia tergerak setelah diiming-imingi mendapatkan bantuan program dari Kementerian Desa dan PDT.

Sesampainya di Jakarta, dirinya beserta Keuchik lain dipertemukan dengan Keuangan Kemendes di salah satu tempat.

Baca Juga :  Pemkab Aceh Timur dan BPJS Ketengakerjaan Langsa, Siap Lindungi Pekerja Kontruksi

“Kami dipertemukan dengan seseorang di sebuah ruang kantor, katanya keuangan di Kemendes, tapi bukan di gedung Kemendes, bahkan proposal disuruh serahkan pada orang tersebut,” beber Keuchik yang enggan disebutkan namanya tersebut, Kamis (08/09).

“Selain dipertemukan dengan keuangan Kemendes secara terpisah, kami juga dipertemukan dengan anggota DPR-RI, Ilham Pangestu di rumah dinasnya,” terangnya.

Menurutnya setiap Keuchik juga diminta untuk menyetor biaya penyiapan berkas sebesar Rp 15 juta, yang berdasarkan keterangannya biaya tersebut tidak dipaksakan.

Hanya saja, terkait sumber biaya untuk sementara waktu menggunakan Dana Desa (DD), walau berasal dari dana desa, namun anggaran yang diambil tersebutbersifat pinjaman pribadi.

Ditemui terpisah, Keuchik Putoh Dua, Syukri selaku Ketua rombongan Keuchik yang berangkat ke Jakarta. membenarkan bahwa dirinya bersama 5 Keuchik lain berangkat ke Jakarta awal tahun lalu.

Baca Juga :  Waspadai Modus Penipuan Pengisian IKD Catut Nama Disdukcapil

“Tujuan kami berangkat ke Jakarta untuk melobi program, kebetulan ada yang kita kenal di Jakarta,” kata Syukri.

Selanjutnya, Syukri menjelaskan dalam salah satu pertemuan, mereka menyampaikan adanya bantuan khusus untuk desa berupa Banpres melalui Kemendes dan PDT untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19, dan bantuan tersebut akan cair pada tahun 2022 ini.

“Banpres untuk program infrastruktur, bahkan kita sudah keluar SPM (Surat Perintah Membayar) dengan nilai bantuan Rp 2,1 milyar,” terang Syukri sambil menunjukkan foto SPM di handphonenya.

“Kami sedang menunggu proses pencairan melalui kantor KPPN Langsa,” sambungnya.

Selain 6 keuchik dari Kecamatan Pante Bidari Keuchik Meunasah Lubok, Buket Kareung, Demam Sa, Matang Pudeng, Putoh Sa dan Putoh Dua, juga ikut hadir satu Keuchik dari Kecamatan Ranto Peureulak Keuchik Seumali dan Keuchik Paya Awe dari Kecamatan Idi Rayeuk. (SB/RA)

-->