Ajang W20 Harus Kongkrit Berdayakan Perempuan 
Ajang W20 atau Women20 Indonesia.(f-ist)
sentralberita | Medan ~ Ajang W20 atau Women20 Indonesia sudah semestinya diketahui oleh para perempuan khususnya para ibu. Ajang ini sebenarnya menjadi ajang yang memperjuangkan aspirasi perempuan dalam banyak hal, termasuk ekonomi salah satunya.
Pengamat ekonomi Sumut Gunawan Benjamin Selasa (19/7/2022) mengatakan dalam ajang ini sebaiknya para perempuan Indonesia khususnya Sumut benar-benar mampu menyalurkan aspirasinya.
Kita harapkan ajang W20 itu mampu menumbuhkan semangat bagi para perempuan untuk turut andil dalam banyak bidang,” ungkapnya.
Diketahui, W20 Indonesia Recover Together Equally diikuti delegasi 16 negara yang berlangsung di Danau Toba 18-20 Juli 2022.
Chair of W20 Indonesia, Hadriani Uli Silalahi di Simalungun, Senin (19/7/2022) mengatakan, pertemuan itu akan memutuskan hal apa yang akan diajukan W20 untuk deklarasi di G20 pada Desember.
Dia menyebutkan, isu prioritas W20 antara lain diskriminasi dan kesetaraan gender, inklusi ekonomi, perempuan marginal dan kesehatan.
W20 Summit di Danau Toba antara lain akan membahas tentang isu-isu perempuan desa dan penyandang disabilitas yang tetap semangat dalam bekerja dan ikut serta dalam mendorong perekonomian di daerahnya.
Gunawan menyebut perempuan itu memiliki peranan penting dan vital di tengah masyarakat kita. Akan tetapi mayoritas perempuan masih berkutat pada urusan rumah tangga, meskipun belakangan andil perempuan terus meningkat dalam mendukung aktifitas ekonomi di tengah kita. Bahkan perempuan sejauh ini telah menghempaskan banyak oligarki usaha merek ternama.
Yang paling terlihat belakangan ini, kehadiran perempuan dalam membangun usaha mikro kecil menengah (UMKM) membuat dominasi perusahaan atau usaha ternama memudar. Salah satu yang mengalami kesulitan dalam bersaing dengan para perempuan belakangan ini adalah, banyak usaha kuliner ternama yang ternyata produknya mampu dibuat oleh para perempuan.
Bisa dengan mudah kita temukan, mulai makanan cepat saji seperti ayam goreng/burger dan sejenisnya, kue tar dan sejenisnya, dimsum dan sejenisnya, kebab, pizza, bakso, sayur masak, minuman boba dan sejenisnya, roti/donut, desert, pakaian, dan masih banyak lagi produk produk buatan para perempuan (emak emak) lainnya. Produk tersebut yang sebelumnya dikuasai oleh merek ternama dan bermodal besar.
Saat ini mampu diimbangi dengan produk buatan sendiri para perempuan bahkan dengan kelas home industry. Ada diversifikasi pendapatan disitu yang semula dikuasai oleh segelintir pemodal, saat ini menyebar hampir merata di semua lapisan masyarakat. Bahkan dengan tawaran harga yang lebih miring namun dengan kualitas yang bersaing.
Sehingga jika ditarik sebuah kesimpulan, perempuan pada dasarnya memiliki kesempatan yang setara dengan laki laki dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah.
“Nah ajang W20 ini yang memperjuangkan kesetaraan gender saya harapkan mampu menelurkan ide yang benar-benar bisa dieksekusi di tingkat bawah atau akar rumput,” kata Gunawan.
Perempuan di Sumut khususnya punya potensi, butuh pendampingan dalam bentuk pembinaan, hingga pembiayaan. Sehingga keterlibatan perempuan dalam segala aspek ekonomi bisa memperbaiki pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Dan yang tak kalah penting, peran perempuan akan menumbuhkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Yang berarti pertumbuhan ekonomi merata, dinikmati semua lapisan masyarakat, dan tidak hanya dikuasai segelintir pengusaha tertentu yang bermodal besar. (wie)