Dari Sekian Banyak Orang Muda Berkarir di Dunia politik, Cak Imin Calon Pemimpin Menjanjikan

sentralberita| Medan~Ketua Umum Pengurus wilayah Badan Koordinasi Muballigh Indonesia (PW. Bakomubin) Provinsi Sumatera Utara Dr. Ansari Yamamah MA mengatakan, Ketua Umum PKB seorang calon pemimpin yang menjanjikan (promising leader)

” Cak Imin (foto) ini adalah salah seorang calon pemimpin yang menjanjikan (promising leader) dari sekian banyak orang muda yang berkarir di dunia politik Indonesia. Beliau punya pengalaman yang cukup panjang dalam berorganisasi dan berpartai. Seorang politisi yang ramah senyum, baik, santun, mengayomi dan dekat dengan konstituennya”, ujarnya ketika di hubungi awak media di Medan, Jum’at (1/7/2022).

Akademisi UINSU tersebut melihat nilai nilai kesantrian nampak jelas pada sosok cicit pendiri NU tersebut

Baca Juga :  Hadiri HUT Pujakesuma ke-44, Ribuan Rombongan Paguyuban Pujakesuma di Berangkatkan Polres Tanjung Balai Menuju Kisaran

” Dari sudut penampilan, selain sebagai politisi, beliau tampak sekali nilai nilai kesantrian dalam keseharian cicit pendiri NU ini. Mungkin ini sudah menjadi kulturnya sebagai warga Nahdhiyin”, pujinya.

Penulis buku Islam Transitif menambahķan Cak Imin punya dukungan yang luas dari masyarakat

” sebenarnya Cak Imin punya dukungan dan basis massa yang sangat besar dan bisa menjadi pemegang kartu as untuk kolaborasi calon pasangan bagi siapa sajà”, tùturnya.

Terkait pilpres 2024, alumni Leiden University, Belanda mengharapkan masyarakat menggunakan politik rasional, bukan politik emosional

” harapan saya kepada seluruh masyarakat agar menggunakan politik rasional dan jangan emosional dalam memilih calon pemimpin ke depannya, lihatlah track record dan janji janji politik yang realistis”, katanya.

Baca Juga :  Terpilih Secara Aklamasi, Bobby Octavianus Zulkarnain Kembali Pimpin Pengkot Kodrat Kota Medan

intelektual Islam yang bergelar Datuk Pandya Wangsa ini juga mewanti wanti agar masyarakat jangan mau terjebàk pada politik identitas

” Masyarakat jangan mau masuk dalam tarikan politik identitas dan hoaks karena itu dapat merusak nilai nilai demokrasi yang sejatinya.
Masyarakat juga jangan mau ditawarkan sesuatu untuk kepentingan sesaat.

” Sudahlah cukup pengalaman politik yang ada menjadi guru untuk masa depan. sehingga Indonesia yang sudah baik di eŕa Presiden Jokowi bisa bertambah lebih baik lagi”, tuturnya di akhir wawancara.(SB/01)

-->