Harga Cabai Melonjak Naik, Petani di Batu Bara Tetap Mengeluh

Cabai merah hasil panen petani cabai.(Sb/F~Wan)

sentralberita I Batu Bara ~ Pada musim tahun ini harga cabai fluktuatif, sejak awal harganya berubah ubah, diawal awal panen harga cabai murah, dan akhirnya melonjak naik pada pertengahan panen musim ini, Jum’at (03/06/2022).

Untuk petani di Desa Tanah Itam Ilir Kec. Lima Puluh Pesisir merasakan dampak harga yang kian melonjak naik, kisaran 30.000-40.000 per kilogram. ” Alhamdulillah, lah mas, harga da mulai melonjak naik saat ini ya kisaran 30.000 an lah, dulu awal awal panen 10.000 an”. Sahut salah satu petani Muliadi.

Saat ini Muliadi menanam cabai seluas kurang lebih 6 rante, dan telah menjadi petani cabe sudah lama sekitar 7 tahun, dan banyak lika liku yang dirasakannya terutama masalah harga cabai dan harga pupuk serta pestisida.

Baca Juga :  Manfaatkan Lahan Kosong Milik Warga, Ny Kahiyang Ayu Panen Cabai Merah

Ia menambahkan kendala yang ia hadapi adalah masalah perawatan, dari harga pupuk yang sekarang sudah mencapai 900.000 ribuan per zak, dan insektisida juga yang mahal. Ia berharap harga cabai bisa stabil sesuai dengan harga pupuk yang melambung tinggi, dan kedepan harga pupuk bisa turun.

Dilain tempat Suwanto Ketua Kelompok Tani Purwodadi 1 saat ditemui mengatakan berharap harga cabai stabil naik agar petani merasakan kerja kerasnya dan berharap juga pendistribusian pupuk bersubsidi segera tersalurkan, serta harga pupuk dan pestisida dipasaran dapat lah terjangkau agar petani lebih mudah merawat tanaman cabainya.

Diketahui bahwa warga di Desa Tanah Itam Ilir Kecamatan Lima Puluh Pesisir Kab. Batu Bara sebanyak lebih kurang 80% sebagai petani cabai, dan merupakan Desa nomor 2 penghasil cabai terbanyak di Kab. Batu Bara
(Sb/Wan)

Baca Juga :  Bersama Kelompok Tani, Ketua TP PKK Kota Medan Panen Cabai Merah

-->