Kaiman Turnip di Rakerda SMSI Sumut, Ungkap Peran Media Siber di Era Digitalisasi, “HP Saya Menjadi Telepon Umum” dan Implementasi Sudah Mengikuti Tiori

Kaiman Turnip mewakili Gubsu Edy Rahmayadi bersama Ketua PWI Sumut H Farianda Putra Sinik serta Ketua dan Sekkretaris SMSI Sumut pada Rakerda SMSI Sumut di Hotel Madini Medan, Sabtu (23/4/2022). Foto-Husni)

sentralberita| Medan~Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Sumatera Utara menggelar Rapat Kerja I di Hotel Madani Medan, Sabtu (23/4). Dihadiri Ketua PWI Sumut Farianda Putra Sinik dan SMSI di Kabupaten Kota se-Sumatera Utara dan dibuka Plt Kadis Kominfo Sumut Kaiman Turnip yang ditandai pemukulan Gong.

Kaiman Turnip mewakili Gubsu Edy Rahmayadi sangat merespon dan mengapresiasi Rakerda SMSI Sumut membahas berbagai program kerja hingga satu tahun ke depan. Dihadpan para jurnalis online tersebut, Kaiman Turnip mengungkap media siber merupakan alat informasi dan komunikasi yang tak terbatas ruang dan waktu di zaman digitalisasi.

Bagimana Peran Media di era gobalisasi? Siber katanya, menjadi alat komunikasi. SMSI besar sebagaimana disampaikan telah besar saat ini, kenapa? Maka peran media ke depan cukup besar. Misalnya saja, “di HP saya terkoneksi banyak grup, dulu ngirim surat berhari-hari sampainya.

Oleh karenanya, saat ini, Siber merupakan jaringan seluruh dunia. Sumatera Utara mendukung keterbukaan informasi tersebut. “Kita harus berubah, jika tak mau mau akan tenggelam. Oleh karena itu, HP saya ini akan menjadi telepon umum dan Insya Allah saya angkat”, ujarnya.

Harus demikian, karena ini merupkan ciri-ciri keterbukaan yang bisa maju. Gubsu ketika melihat bagimana tingkat inflasi di beberapa provinsi, kenapa DKI Jakarta itu bisa di atas, ternyata rata-rata UKM mereka sudah onlne. kenapa, karena termasuk media siber juga.

Implementasi sudah mengikuti tiori, kalau dulu bertiori baru implementasi. Sekarang tidak, setelah berbuat baru dicarikan tiori. Tiori Ekonomi makro tidak bisa lagi didukung bertiori dulu baru muncul.Grab, Gojek tiorinya belum ada bagaimana meningkatkan ekonomi kerakyatan , tapi setelah muncul ternyata merubah mainset.

Maka yang tertama jika mau berubah dalam era digitalisasi kita berubah dari revolusi industri satu titik menjadi lima. Maka perubahan yang pertama harus merubah pradigma berfikir, tak bisa lagi setback ke belakang mengikuti pradgima-pradima lama tapi ada koridor-koridor yang harus diikuti. Yang pertama seperti siber hati-hati jangan membuat yang hoaks. yang kedua, mainset tidak bisa lagi yang lama, tetapi yang laing penting terakhir, sikap dan prilaku bagaimana mengadopsi.

Dunia siber sekarang mau tidak mau, suka tidak suka sudah ada di depan. Apapun yang terjadi sekarang tidak ada lagi bertanya dengan siapapun. Bagaimana pelaksanaan memperkokoh eksistensi media siber yang lebih bermartabat. Ini yang harus dilihat bahwa media itu baru betul-betul bermartabat yakni bagaimana merubah berita yang bagus menjadi berita top scor.

Baca Juga :  Kolaborasi Tiga Entitas Jadi Kunci Atasi Job-Education Mismatch

“Mudah-mudah media siber SMSI Sumut bsa mendorong Sumut lebih baik ke depan, yakni bagimana ke depan menjadi mitra pemerintah karena tanpa media siber, pemerintah tidak tahu mengetahui semua hal dan orang Sumut ada dimana-mana. Dengan informasi yang disampaikan mereka akan membaca sehingga nanti bisa terjalin komunkasi, ada masukan dan ada kritikan yang tujuannya untuk perbaikan”.

Ke depan kita saling dukung mendukung, karenanya melalui Rakerda ini diharapkan bisa memeperbaiki Sumut. Plt Kadis Kominfo Sumut Kaiman Turnip mengajak SMSI Sumut untuk saling bahu membahu dan bekerja sama menjadikan Sumut yang bermartabat di segala bidang.

“Raker ini bisa memberikan masukan kepada Pemerintah Sumut. Mudah-mudahan kerjasama kita bisa terus terjalin,” katanya.

Sementara Ketua PWI Sumut Farianda Putra Sinik, mengapresiasi SMSI Sumut. Farianda mengungkapkan rasa bangga dengan kepengurusan SMSI Sumut saat ini karena dinilai berkembang.

“SMSI di Sumatera Utara maju pesat. Saya kaget waktu HPN kompak berangkat 15. SMSI ini kompak, jadi kalau ada yang kompak ngapain lagi cari yang lain,” cetusnya menyinggung persiapan Musda SMSI Sumut.

Farianda berharap rapat kerja nantinya menciptakan ide-ide yang berlian yang bisa meningkatkan kinerja kedepan.

“Melihat perkembangan cukup baik, kalau PWI punya suara saya pasti dukung bang Zul lagi tapi dengan syarat kak Erris sekretarisnya.” ungkap Farianda

Rapat Kerja membahas berbagai program kerja hingga satu tahun ke depan, di antaranya terkait Peraturan Organisasi (PO) tentang keanggotaan SMSI, termasuk untuk memeriahkan Hari Pers Nasional 2023 yang akan berlangsung di Sumatera Utara.

Selain itu, SMSI Sumut juga getol mendorong verifikasi faktual bagi seluruh anggota SMSI Sumut yang kini terdata berjumlah 145 perusahaan Media Online dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. Meski ada sebagian perwakilan SMSI kabupaten yang tidak bisa menghadiri acara, namun telah menyatakan tetap mendukung apapun keputusan Rakerda.

Baca Juga :  Kisah Inspiratif Guru Madrasah, Hibahkan Tanah Sebagai Syarat Penegerian

“SMSI organisasi baru yang tahun 2017 orang tak tau apa itu SMSI, sekarang menjadi organisasi terbesar di dunia,” ujar Ketua SMSI Sumut Zulfikar Tanjung dalam sambutannya.

Dia juga tak membantah SMSI dilahirkan dari Persatuan Wartawan Indonesia. Karena itu untuk mensukseskan Hari Pers Nasional tahun mendatang, dikatakan SMSI ikut bersama PWI.

“Kita satu komando bersama PWI Sumut mensukseskan HPN 2023, itu sudah menjadi kesepakatan organisasi kita, kita bukan mendukung tapi ikut melebur mensukseskan HPN,” kata Zulfikar.

Dikatakan, SMSI sudah menjadi konstituen Dewan Pers sejak tahun 2020 lalu. Seiring perkembangan Media Siber diakui sudah sangat pesat.

Zulfikar menyebut beberapa peraturan pendirian Media Siber sudah digodok di DPR RI, dan salah satu yang urgen dikritisi SMSI adalah pasal terkait pendirian Media Siber yang harus memiliki modal di setor Rp500 juta.

“SMSI minta pasal ini dihapus karena hanya menguntungkan pemilik modal besar. Terkait modal Rp500 juta ini kita belum terima. Tapi kalau dasar harus profesional, harus UKW, barang kali masih bisa di tolerir,” kata Zulfikar.

Untuk itu dia mengajak SMSI harus kompak, karena saat ini jaringan SMSI sudah sampai ke daerah-daerah. “Media-media besar sulit menjangkau materi berita yang sampai di daerah-daerah. Oleh karena itu kita harus kompak,” ujarnya.

Ketua Pelaksana Rakerda, Ariadi menjelaskan, rapat kerja dihadiri pengurus SMSI Sumut serta SMSI kabupaten kota Se-Sumatera Utara.

Di ikuti 115 peserta dari 12 kabupaten kota di Sumatera Utara, terdiri dari anggota SMSI Sumut para pengusaha dan pemilik dari Media Online.

“Anggota SMSI ada yang berstatus verifikasi administrasi, faktual dan ada yang masih berstatus berbadan hukum,” katanya.

Rakerda di lakukan minimal satu kali dalam lima tahun dan ini di gelar di penghujung kepengurusan. Rakerda juga diwarnai buka puasa bersama sekaligus menjamu anak yatim piatu. Dalam Rakerda dibuka sesi tanya jawab dan sidang-sidangkomisi untuk pengesahan program pada Musywarah SMSI Sumut yang direncanakan tahun 2023 menddan memberikan sertifikat terhadap media yang yang sudah terverifikasi administrasi dan faktuan Dewa atang Pers. (SB/01)

-->