Proyek pembangunan Jalan TOL Indrapura-Kisaran “Resahkan” Warga Gedangan
Proyek jalan tol yang meresahkan warga. (F-za)
sentralberita | Kisaran ~ Proyek Pembangunan jalan TOL Indrapura-Kisaran yang sudah berlangsung lebih kurang 4 mengakibatkan keresahan kepada masyarakat khususnya warga yang berada di sepanjang jalan lintas Desa Gedangan Kecamatan Pulo Bandering Kabupaten Asahan.
Keresahan warga masyarakat akibat banyaknya abu disepanjang jalan yang berasal dari truk-truk pengangkut tanah untuk penimbunan badan jalan TOL tersebut.
“Kami sudah resah kali akibat banyaknya abu yang disepanjang jalan lintas Gedangan ini.”Ujar Tono (34) Warga Dusun V Desa Gedangan Kecamatan Pulo Bandering kepada sentralberita.com saat ditemui di kediamannya ,Selasa ( 11/4/2022) sore.
Masih menurut pria yang sehari-hatinya berprofesi sebagai pedagang ini,akibat banyaknya abu yang bertebaran di pemukiman warga tersebut sangat berdampak kepada usaha khususnya pedagang makanan yang berada diseputaran jalan lintas Gedangan.”Sangat berdampak kali bang kepada kami selaku pedagang makanan.”keluhnya.
Ketika disinggung terkait upaya pihak rekanan yang melaksanakan penimbunan jalan TOL untuk mengurangi polusi abu yang berasal dari truk-truk pengangkut material tanah tersebut,dirinya mengatakan belum maksimal.
“Mereka memang ada melakukan penyiraman badan jalan,namun penyiramannya belum maksimal karena hanya beberapa kali siram saja bahkan kadar airnya pun sedikit sehingga baru disiram sebentar saja sudah kering lagi dan itulah yang menciptakan banyaknya abu.”Jelas Tono.
Kami berharap maunya pihak rekanan melakukan penyiraman yang maksimal dan jangan sampai aspal sampai kering,harapnya.
Terkait kompensasi yang diberikan oleh pihak rekanan kepada warga masyarakat khususnya yang berada di Desa Gedangan,dirinya mengatakan hingga saat ini belum ada kompensasi berbentuk apapun.”Sampai saat ini tidak ada kompensasi kepada kami warga setempat,informasinya pernah ada yang menanyakan,tapi dijawab posisinya berada di jalinsum,jadi tidak ada kompensasi.Tutup Tono.
Hal senada juga dikatakan salah seorang tokoh masyarakat setempat Anto (56) saat ditemui di kediamannya,pemilik warung makan ini sangat menyayangkan sikap ketidakpedulian rekanan terhadap kondisi lingkungan warga khususnya disepanjang jalan lintas di Desa Gedangan.
“Kami warga setempat sudah cukup resah dengan kondisi saat ini dan sepertinya ada pembiaran dengan kondisi polusi lingkungan akibat dari banyaknya lalu lalang angkutan pengangkut material tanah,itu terbukti dengan tidak ada satupun angkutan yang menutup angkutannya sehingga material tanah berjatuhan ke badan jalan.”Ujar Anto.
Sementara itu,Humas PT.Presisi Yus yang dikonfirmasi sentralberita.com via,Selasa (12/4/2022) sore via hubungan Celuller mengatakan kalau didalam prosedur semua angkutan (truk) yang mengangkut material tanah tersebut harus menutup angkutannya (Truk).
“Semua truk pengangkut material tanah itu sesuai prosedur harus ditutup,tolong Abang foto nomor plat angkutan yang tidak menutup angkutannya saat mengangkat material,biar segera kami kordinasikan dengan orang lapangan.”Terang Yus.
Pantauan sentralberita.com dilapangan puluhan angkutan (truk) berwarna Hijau dan oranye yang mengangkut material tanah datang dari arah Simpang 3 Sei Silau Timur menuju pembangunan pintu TOL 156 tidak ada yang ditutup sehingga material tanah berjatuhan ke badan jalan.(SB,/ZA)