Jelang Ramadhan, Pedagang Daging Ayam Potong di Tebingtinggi Mengeluh Akibat Tingginya Harga
Sentral berita /Tebingtinggi-
Menjelang satu pekan memasuki bulan suci Ramadhan 1443 H,harga daging ayam potong di pasar tradisional kota Tebingtinggi, Sumatera Utara,terus merangkak naik,sedang ayam kampung malah hilang dari pasaran.Minggu (27/3)
Pantauan Wartawan dilokasi, terlihat disalah satu pasar tradisional,yaitu,Pasar lnpres, Kelurahan Badak Bejuang, Kecamatan Tebingtinggi kota,para pedagang ayam potong mengeluh dengan sepinya para pembeli, sepinya pembeli di karenakan dengan tingginya harga daging ayam potong dan terus merangkak naik menjelang bulan suci Ramadhan.
Saat ini,harga daging ayam potong putih dari harga dua puluh ribu naik menjadi dua puluh lima ribu rupiah perkilonya, sementara ayam potong merah dari harga tujuh belas ribu naik menjadi sembilan belas ribu rupiah perkilo gramnya,dengan melambungnya harga daging ayam,sehingga ayam kampung tidak terlihat lagi di perjual belikan.
Ketika di konfirmasi wartawan salah seorang pedagang Supriyanto (52) mengatakan,dalam dua minggu terakhir harga daging ayam potong terus mengalami kenaikan, akibat kenaikan harga daging ayam potong ini jumlah pembeli menurun,dan omset pendapatan yang sebelumnya cukup lumayan kini mengalami penurunan 40-50 persen.kata Supriyanto.
Selain pedagang, menurut salah seorang pembeli Murniati (48),kepada wartawan mengatakan, dengan kenaikan harga daging ayam potong berdampak juga bagi dirinya,sebab biasanya ia beli tiga atau empat ekor untuk jualannya, kini ia harus mengurangi kebutuhannya yang biasa ia butuhkan,terang Murniati.
Kini pedang ayam maupun pembeli berharap,agar pemerintah turun tangan untuk dapat menstabilkan harga di pasaran,agar usaha mereka dapat terus berjalan dan dapat keuntungan.harapnya.(SB/imran)
