Binary Option Itu Seperti Judi

Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam L Tobing berbicara pada Media Briefing SWI secara virtual zoom Senin (21/2). (foto-wie)

sentralberita|Medan~Satgas Waspada Investasi (SWI) telah menghentikan 634 platform perdagangan berjangka ilegal, termasuk binary option seperti Binomo, IQ Option, Olymptrade, serta platform lain sejenisnya.

Ketua Satgas Waspada Investasi (SWI) Tongam L Tobing menegaskan itu pada media briefing Satgas Waspada Investasi secara virtual zoom di Jakarta, Senin (21/2) sore.

“Tidak ada perdagangan dalam Binary Option dan cenderung seperti judi,” tegas Tongam.

Tongam menyebut penanganan yang telah dilakukan yaitu menghentikan kegiatan, pemblokiran terhadap situs/web/domain, dan juga menyampaikan laporan informasi kepada pihak Kepolisian RI. Satgas Waspada Investasi memanggil 5 affiliator Binary Option dan meminta untuk menghentikan promosi serta menghapus konten yang menawarkan Binary Option dan trading forex ilegal.

Baca Juga :  Poldasu Bongkar Penyelundupan 54 Kg Sabu di Batu Bara

“SWI juga membuat imbauan bagi influencer untuk tidak memfasilitasi promo Binary Option melalui siaran pers tanggal 17 Pebruari 2022,” katanya.

Menurut Tongam, dalam Binary Option, trader diminta untuk memprediksi atau menebak harga suatu instrument akan mengalami kenaikan atau penurunan dalam jangka waktu tertentu. “Tidak ada aset yang diperdagangkan pada binary option,” tegasnya.

Bahkan ditawarkan di Indonesia melalui Pialang Berjangka luar negeri yang tidak memiliki izin di Indonesia. Beberapa platform yang menawarkan kegiatan binary
option telah dilakukan pemblokiran. Namun, masih muncul dalam media sosial melalui: • google adsense. • content creator yang di-endorse untuk memasarkan platform binary option. • program affiliate yang melibatkan affiliator/ influencer.

Baca Juga :  Judi Online Pengaruh Buruk Bagi Generasi Muda Bangsa

“Kenyataan yang ada sekarang meskipun telah diblokir, trader tetap dapat mengakses dengan menggunakan jaringan VPN,” ungkap Tongam.

Untuk itu ia mengimbau agar masyarakat senantiasa bijak dalam berinvestasi. “Sosialisasi yang kami lakukan tak ada gunanya jika masyarakat tidak mau bekerjasama,” katanya.
J
ika mau berinvestasi, Tongam menyarankan teliti dulu usahanya, izinnya dan logika menghasilkan untung.(SB/wie)

-->