Mengenal Lebih Dekat Rajudin Sagala yang Saat ini Wakil Pimpinan DPRD Kota Medan

sentralberita| Medan~ Siapa Rajudin Sagala, sosok seorang Ustad yang saat ini menjadi wakil rakyat menjabat sebagai Wakil Pimpinan DPRD Medan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS.
Rajudin Sagala Sebelum terjun ke dunia perpolitikan, sehari-harinya bergelut di dunia dakwah. Sehingga kedekatan emosionalnya dengan masyarakat cukup dekat.
Tak heran masyarakat Kota Medan khususnya dan umumnya Sumatera Utara, jika disebut namanya sudah tidak asing lagi.
Pria murah senyum ini pun akrab di kalangan para kaum ibu-ibu di Kota Medan, mengisi pengajian di Kota Medan dari masjid, mushola hingga lorong-lorong rumah warga.

Job tersebut dilakoninya sebelum berkiprah di dunia politik sampai saat ini duduk di dewan. Sekali waktu,ia pernah diragukan ke-Ustadztannya, karena dibelakang namanya bergelar S.Kom (Sarjana Komputer), namun tidak ditanggapinya, biarlah waktu yang mengujinya
.
Setelah bertahun-tahun melakukan syiar Agama Islam dengan berdakwah, H Rajudin Sagala S.Kom SPd.I, akhirnya memutuskan berjuang menyalurkan aspirasi masyarakat khususnya Kota Medan di lembaga legislatif.
Dengan bertekad bulat, ustadz satu ini masuk partai poltik (Parpol) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sejak tahun 2004.

Akhirnya pada tahun 2014 karir politik H Rajudin Sagala S.Kom SPd.I melejit terpilih menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan selama lima tahun dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk pertama kalinya.
Selama lima tahun (2014- 2019), H Rajudin Sagala S.Kom SPd.I tidak pernah mengeluh dan terus bersemangat membela kepentingan masyarakat sebagaimana cit-citanya sebelum terjun ke panggung politik saat ini.
“Hari ini selain saya menjalankan tugas sebagai anggota DPRD Medan, mengisi pengajian jalan terus. Tapi ada saja yang meragukan saya menjadi ustad karena bergelar S.Kom, saya tidak menanggapinya,” ucap H Rajudin Sagala S.Kom, S.Pd.I.
Politisi berdarah Batak ini mengatakan, bahwa sejak kecil sudah hidup dan dalam susana pesantren. “Jadi sesungguhnya basic (Dasar-red) saya pesantren, dari dari sekolah tingkat SD sampai SMA saya di pesantren di tanah Aceh,” makanya saat mengisi kajian lebih sering membawa kitab kuning jelasnya.

Maka tak heran, ia dalam berbagai kesempatan ceramahnya bersama warga dan jamaah, orang menyebut ceramahnya ceramah sebagai orang Batak yang pandai berbahasa Aceh.
“Bagaimana tidak, dari kecil saya hidup di lingkungan pesantren di Aceh, makanya saya bisa berbasa Aceh karena hidup di lingkungan pesantren di Aceh.
“Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana komputer saya kemudian bekerja di beberapa proyek data base, salah satunya menyusun data base UIN seluruh Indonesia, Data Base Hotel Indonesia hingga menduduki Kepala IT,” jelas H Rajudin Sagala, S.Kom SPd.I yang menamatkan kuliah sarjana komputernya di Jakarta sehengga beliau menjadi seorang programerdan sejak akhir thn 2004 berdomisili tetap di Medan sampai sekarang dan beberapa tahun kemudian melanjutkan kuliah bahasa Arab di Medan hingga memperoleh gelar S.PdI, tutur pria kelahiran L.Bisik, 10 Oktober 1973 ini.

Sebelum ke dunia politik, Rajudin menceritakan pengalamannya pernah sebagai seorang programer. Ia juga pernah merasakan mengepalai pengerjaan database Universitas Ahmad Dahlan Ciputat Jakarta & mengepalai pengerjaan database untuk Institut Agama Islam Negeri (IAIN) se-Indonesia tahunn 2004.
Selain kiprahnya sebagai programer, H Rajudin Sagala S.Kom S.Pd.I juga merupakan pelaku sejarah tumbangnya kepemimpinan Orde Baru 1998.
Bersama mahasiswa lain, ia tercatat sebagai salah satu dari ribuan mahasiswa yang menduduki gedung parlemen di Jakarta.
Tetap Konsekwen Membela Masyarakat

Rajudin yang pernah keliling Indonesia ini, mengaku terus selalu aktif dalam sejumlah kegiatan-kegiatan baik kepartaian maupun sosial. Kondisi seperti itulah terus digelutinya dengan harapan niat untuk memperjuangan aspirasi masyarakat.
Semua keluhan masyarakat yang mengadu kepadanya ditampung untuk diperjuangkan semaksimal kemampuannya.
“Saya akan tetap konsekwen membela masyarakat, karena keinginan itu sudah sejak lama sebelum masuk ke dunia politik,” tegas H Rajudin Sagala S.Kom S.Pd.I dari daerah pemilihan (Dapil) I Kota Medan meliputi; Medan Barat, Medan Baru, Petisah dan Medan Helvetia kepada penulis di ruang kerjanya DPRD Kota Medan. Kediamannya pun menjadi rumah aspirasi bagi masyarakat setiap harinya.
Dari pengakuannya puluhan hingga ratusan orang datang ke rumahnya mengadukan sejumlah permasalahan.

“Kalau rumah saya sudah dianggap sebagai tempat persinggahan bagi masyarakat khususnya yang mengadukan berbagai permasalahan KTP, KK, Akte, BPJS, drainase, jalan, yang sakit dan masalah lainnya di lingkungan masyarakat termasuk konsultasi syariah seputar keislaman.
Pokoknya, mau pagi, siang dan malam rumah saya ini terbuka bagi masyarakat,” sebutnya.
Dalam jam dinas, H Rajudin Sagala S.Kom S.Pd.I juga siap menerima warga dari usai sholat subuh hinga siang dan malam hari.
“Warga yang mau berjumpa dengan saya bisa langsung datang ke rumah dari habis Subuh sampai pukul 08.30 Wib, setelah itu saya beraktifitas di kantor bekerja hingga sore dan malam hari mengisi pengajian.

Tiba di rumah pukul 23.00 Wib, kadang sampai larut jika menemui warga di lapangan,” ucapnya.
Sementara itu kiprahnya mengadvokasi layanan publik juga terus dijalankannya sampai sekarang, dari mulai Advokasi warga yang ke rumah sakit karena terkendala biaya, Administrasi kependudukan, Bantuan sosial MDTA, Bilal jenazah, penggali kubur, guru TPQ, guru TKQ serta bantuan rumah ibadah (masjid & mushalla)
.
“Pokoknya, hidup saya ini saya serahkan kepada Yang Maha Kuasa. Karena hanya Allah yang mengatur semua yang ada di dunia ini,” katanya.

Sebagai Pimpinan DPRD
Sejak menjadi wakil rakyat Kota Medan H Rajudin Sagala S.Kom S.Pd.I pernah diamanahkan menjadi Ketua Komisi B DPRD Medan, Ketua Panitia Khusus (Pansus) Peraturan Daerah (Perda) hingga sekarang Wakil Ketua DPRD Medan. Saat ini untuk kedua kalinya terpilih kembali menjadi wakil rakyat priode 2019-2024.
Terpilihnya kembali tidak terlepas dari kiprahnya di dunia politik yang selalu memikirkan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi maupun golongan.
H Rajudin Sagala S.Kom S.Pd.I ketika menjabat Ketua Komisi Badan Anggaran saat itu sejumlah kasus diselesaikan diantaranya terkait masalah kesehatan bagi yg tdk mampu, Kuota BPJS & layanan publik spt rumah sakit, puskesmas, Disdukcapil.
Begitu juga ketika menjadi Ketua Panitia Khusus (Pansus) Perda, Wakil Ketua DPRD Kota Medan ini juga telah berhasil menuntaskan sejumlah perda keumatan diantaranya Perda Pembatasan Minuman Beralkohol, Pembentukan Perda Pengawasan pruduk Makanan Halal & Higienis.

Meski jabatannya sebagai Wakil Ketua DPRD Medan, H Rajudin Sagala S.Kom S.Pd.I terus melakukan pengawalan terhadap masalah warga di lapangan.
Baginya, berhasilnya penyelenggaran pemerintahan daerah tergantung dari kinerja unsur pemerintahan daerah yaitu, pemerintah daerah sebagai lembaga eksekutif daerah dan DPRD sebagai lembaga
legislatif.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) merupakan bagian dari Pemerintah Daerah yang memiliki fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan.

Tugas dan Fungsi DPRD Berdasarkan Undang-undang No. 12 Tahun 2008 Pasal 42 ayat (1), DPRD
mempunyai tugas dan fungsi yakni: membentuk Perda yang dibahas dengan kepala daerah untuk mendapatkan
persetujuan bersama, membahas dan menyetujui rancangan Perda tentang APBD bersama
dengan kepala daerah, melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Perda dan peraturan
perundang-undangan lainnya.
Sebagai pimpinan DPRD Medan yang sesunguhnya merupakan amanah rakyat, Rajudin sekuat tenaga dan fikiran menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik dan benar agar rakyat yang memberi amanah tersebut tidak kecewa.
Karena DPRD Kota Medan ini merupakan lembaga perwakilan rakyat dan menjadi mitra kepala daerah dalam memberikan pendapat dan pertimbangan terhadap peraturan agar sesuai dengan aspirasi daerah dan masyarakat.
“Ini yang harus saya jaga dan jalankan dalam bertindak dan bersikap sebagai pimpinan DPRD Medan agar peraturan dan kebijakan sesuai aspirasi dan kepentingan masyarakat.”ujarnya mengakhiri.(Husni Lubis)