Pondok Tahfidz Ustman bin Affan Masih Menerima Uluran Tangan Masyarakat
Yayasan Ustman bin Affan Putra Putri Sumut ( YUBASU). F-ist
sentralberita | Medan ~ Yayasan Ustman bin Affan Putra Putri Sumut ( YUBASU ) merupakan Yayasan yang bergerak dalam penyelenggaraan Rumah Tahfiz Qur’an, Pendidikan Bahasa Arab, Inggris, Fiqih, Aqidah dan akhlak dengan program gratis belajar selama 3 tahun.
Menurut salah seorang Pembina, Astrida Daulay, siapa saja bisa belajar di Pondok itu. Pondok terbuka bagi kaum Muslimin, anak-anak dari masyarakat pra sejahtera yang mau belajar diberikan gratis dengan subsidi penuh dari Yayasan,” kata Astrid saat ditemui Sentralberita.com di Pondok Tahfidz di Jl Datuk Kabu Pasar 3, Gang Pisang 13, Dusun XVI, Desa Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sabtu (19/2).
Selain belajar Tahfidz, kata Astrid, Yayasan juga akan beraktifitas pada kegiatan sosial seperti pelayanan untuk anak-anak penyandang disabilitas mulai dari terapi, pemeriksaan kesehatan dan penyediaan alat bantu.
” Kami juga akan memfasilitasi kebutuhan lainnya seperti kaki/tangan palsu, hearing aid, Pampers dan nutrisi, serta mendapatkan BPJS bantuan pemerintah dan lain-lain,” ungkap Astrid demikian perempuan ini disapa sehari-hari.
Masih kata Astrid, yang tidak kalah pentingnya adalah pemenuhan hak mereka sebagai penyandang disabilitas.
” Dengan begitu saudara kita yang non-muslim juga bisa turut berpartisipasi dalam kegiatan sosial tersebut,” jelas Astrid lagi didampingi drg Haleni Delfi.
Menurut Astrid, saat ini hidup mewah harus mulai kita tinggalkan. ” Dari gaya hidup mewah harus beralih ke gaya hidup sosial. Sehingga masyarakat harus ikut berpartisipasi dalam masalah sosial. Ini adalah masalah kita bersama pemerintah setempat.
” Sehingga kita harus mulai mengajak program edukasi sosial jadi gaya hidup sekarang ini.”
Sementara itu menurut drg Haleni Delfi, sudah ada beberapa calon Tahfidz dari luar kota yang belajar di Pondok misalnya dari Madina ( Mandailing Natal ). Juga masyarakat sekitar Pondok dan dari Kota Medan sendiri.
Adapun syarat untuk mondok saat ini adalah laki-laki tamatan SMS sederajat, usia maksimal 20 tahun, bersedia untuk mondok, lancar membaca Alqur’an dan bersedia mengikuti seleksi.
Selain itu, kata Haleni, ada juga program pendidikan orang tua asuh. ” Yang mana guna nya untuk membantu ketersediaan kebutuhan pondok selama anak didik berada dalam proses pendidikan di Pondok Tahfidz Usman bin Affan Putra Putri Sumut,” kata Haleni menjelaskan pondok ini berdiri atas inisiatif masyarakat.
” Anak didik yang diterima disini adalah anak-anak yang berasal dari keluarga pra sejahtera yang tidak dapat melanjutkan pendidikan nya. Untuk itulah dibutuhkan dukungan dan bantuan dari seluruh lapisan masyarakat sehingga mereka dapat meneruskan pendidikan dan menggapai cita-cita mereka,” kata ibu dari dua orang anak ini.
di Pondok juga disediakan Program pendidikan orang tua asuh. ” Paket donasi pendidikan di buat dalam 3 kategori yakni rp 500 ribu/bulan, rp 250 ribu/bulan dan rp 100 ribu/bulan,” ujar Haleni menambahkan Pondok Tahfidz ini adalah cabang dari Pondok Tahfidz di Jl Pelajar,” kalau disana Program untuk putri sedangkan disini Putranya.
Pondok Tahfidz ini sudah di aktekan, sejak tahun 2018. Satu lantai bisa menampung sekitar 32 santri.
Awal tahun sejak Februari lalu sudah ada 10 santri yang mendaftar. Sehingga masuk tahun ajaran baru bulan Juni pendaftaran akan ditutup.
Pondok Tahfidz ini sendiri adalah tanah wakaf yang disumbangkan dari masyarakat. Areal tanah sekitar 500 meter persegi.
” Allah Swt.yang menggerakan untuk membantu. Sehingga pondok ini adalah wakaf tanah dari masyarakat.”
Saat ini pondok Tahfidz yang berasal dari organisasi nirlaba umum non partai dan non pemerintah ini murni berbasis masyarakat umum dan saat ini sudah ada yang membantu. Seperti perorangan dan perusahaan.
Namun,” pondok belum 100 % rampung. Masih ada 15% yang belum rampung. Yang masih belum selesai yakni pintu dekat jendela, pintu kamar mandi, cat ruangan belum di finishing, plafon kamar, untuk lantai 2 kita juga akan buat Mushalla. Guru juga masih 3 orang.
” Untuk itu, kami pihak yayasan masih menerima uluran tangan dari masyarakat Kota Medan mau pun Sumatera Utara untuk berpartisipasi dan membantu pondok Tahfidz ini.
( Debbi Safinaz )