PKK, Dinkes dan PPKB Kembangkan Program Ibu Hamil

sentralberita I BatuBara- Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (PPKB) bersama TP PKK Kabupaten Batubara gelar kegiatan dan mengembangkan program Kelas Ibu Hamil serta inovasi kegiatan ”Ayah Peduli ASI”
“Pengembangan Kelas Ibu Hamil merupakan sarana belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil dan suaminya,” kata Kadis Kesehatan drg Wahid Khusyairi, MM, Rabu (16/02/2022), di Desa Tanah Rendah Kecamatan Air Putih
Ia mengatakan, kegiatan ini tidak hanya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu saja, namun juga para suami ibu tentang kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular dan akte kelahiran.
“Oleh sebab itu bagi para suami dapat mendukung semasa kehamilan sang istrinya sampai dengan masa menyusui akan sangat mempengaruhi kondisi psikologis ibu yang akan berdampak terhadap keberhasilan menyusui,”ujarnya
Dijelaskan wahid, Suami merupakan faktor pendukung yang bersifat emosional dan psikologis yang diberikan kepada ibu menyusui.
“Sekitar 80% sampai 90% produksi ASI ditentukan oleh keadaan emosi ibu yang berkaitan dengan refleks oksitosin ibu berupa pikiran, perasaan dan sensasi. Apabila hal tersebut meningkat akan memperlancar prosuksi ASI,” sebutnya.
Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif merupakan bayi yang hanya menerima ASI saja sehingga tidak ada cairan atau padatan lainnya diberikan, bahkan air dengan pengecualian rehidrasi oral, atau tetes/sirup vitamin, mineral atau obat-obatan.
ASI yang pertama kali keluar (kolostrum) mengandung zat kekebalan tubuh dari ibu yang dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit yang dapat menyebabkan kematian bayi seperti diare, ISPA, dan radang paru-paru.
Bayi yang diberi ASI memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit degeneratif seperti penyakit darah tinggi, diabetes tipe 2, dan obesitas pada saat dewasa. Pemberian ASI eksklusif di negara berkembang berhasil menyelamatkan sekitar 1,5 juta bayi/tahun.
“Atas dasar ini, World Health Organization (WHO) merekomendasikan Kepmenkes RI No. 450/Menkes/SK/IV tahun 2004 untuk memberi ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan,” terang drg Wahid.(ru)