BTPN Syariah Sukses Berdayakan Kemandirian Ekonomi Hampir 10 Ribu IRT di Asahan

sentralberita|Kisaran ~BTPN Syariah berhasil melakukan pemberdayaan pada ibu rumah tangga dalam rangka memberdayakan sekaligus menciptakan kemandirian ekonomi terhadap ibu rumah tangga (IRT) prasejahtera produktif.
Di Asahan, program ini hadir sejak tahun 2015 silam dan kini sudah memiliki 9.946 nasabah di tiga kecamatan yakni Kisaran Timur, Kisaran Barat serta Air Joman. Sukses memberikan permodalan bagi ibu rumah tangga dengan telah menyalurkan dana lebih dari Rp 22 Miliar hingga kuartal ke tiga.
Hal tersebut, dikatakan oleh Ainul Yaqin, selaku Coorporate Communication and Marketing Communication Head BTPN Syariah kepada wartawan disela kunjungannya meninjau kelompok nasabah di Kelurahan Binjai Serbangan, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut), Kamis (9/12/2021).
“Adapun, plafon pembiayaan yang kami berikan pada kelompok keluarga pra sejahtera ini mulai dari Rp2 juta hingga Rp100 juta tergantung jenis usahanya apa dan siklus pembiayaan” ucapnya.
Ainul menambahkan, pihaknya juga memberikan reward bagi nasabah pembiayaan produktif yang disiplin membayar angsuran dan dapat bermanfaat bagi sesama anggota serta bisa menginspirasi dan berguna bagi orang di sekitarnya.
Pembiayaan produktif BTPN Syariah diberikan secara berkelompok yang disebut Tepat Pembiayaan Syariah, adalah pembiayaan tanpa jaminan yang diberikan untuk modal usaha bagi masyarakat prasejatera produktif khususnya perempuan.
Pembiayaan berkelompok ini, jelas Ainul kembali memiliki tujuan untuk membangun empat karakter pada diri nasabah, yaitu Berani berusaha, Disiplin, Kerjasama dan Saling Bantu yang diharapkan perilaku tersebut dapat menyebar sehingga tercapai tatanan masyarakat yang memiliki kekuatan secara ekonomi di suatu daerah.
“Pembiayaan ini diberikan sebagai modal usaha khusus kepada ibu-ibu prasejahtera agar mereka memulai usaha membangun atau membantu kemandirian ekonomi keluarganya,” kata Ainul.
Ia mengemukakan semua pertumbuhan nasabah tersebut adalah upaya dari ketangguhan para bankir pemberdaya di lapangan yaitu Community Officer (CO) bankir yang memberikan pemberdayaan dan pelayanan kepada perempuan keluarga prasejahtera produktif.
Perjalanan digital nasabah inklusi dimulai dari aplikasi termuktahir yang digunakan oleh petugas lapangan atau community officer, para bankir pemberdaya, dalam melayani, memberi pengaruh yang baik kepada para nasabah untuk terus beradaptasi dengan teknologi.
Ainul Yaqin menambahkan, total nasabah pendanaan dan nasabah pembiayaan hingga saat ini yang masih aktif berjumlah 4 juta.
“Fungsi utama bank ini yakni menghimpun dana dari keluarga sejahtera dan menyalurkan kepada keluarga prasejahtera produktif,” ucapnya.
Ditambahkannya, BTPN Syariah tetap berupaya menjadi organisasi yang terus tumbuh bersama menginspirasi untuk seluruh stakeholder mulai dari nasabah, keluarganya dan komunitas untuk mewujudkan niat baik lebih cepat.
Sementara itu, Raisah (46) seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Air Joman, Asahan yang menjadi penerima manfaat pembiayaan BTPN Syariah mengaku bersyukur bisa mengetahui dan mendapatkan manfaat program ini.
Ibu tiga anak ini awalnya sempat mendapatkan bantuan pinjaman dari koperasi dengan bunga tinggi namun usaha penjualan kripik yang dia lakukan tidak berkembang.
“Saya bergabung di sini sudah 5 tahun dari mulai pinjaman 2 juta sampai 10 juta. Angsurannya ringan. Di sini kami bukan hanya sebagai peminjam, tapi kami juga mendapatkan pelatihan bagaimana mengelola dan melakukan manajemen keuangan. Alhamdulillah usaha keripik saya lumayan sampai bisa sekolahkan anak dan renovasi rumah,” kata dia. (SB/ZA).