Aceh-Sumut Business Matching Wisata Dengan Malaysia
Konsul Pelancongan Malaysia dan Direktur Tourism Malaysia Medan Hishamuddin Mustafa (kiri) bersama tim Business Matching dari Aceh dan Sumut di hotel Fave Medan Jumat (3/12). (F-ist)
sentralberita | Medan ~ Konsul Pelancongan Malaysia dan Direktur Tourism Malaysia Medan Hishamuddin Mustafa menawarkan destinasi wisata Langkawi kepada masyarakat Aceh dan Sumatera Utara.
Hal itu diungkapkannya pada acara Business Matching beserta rangkaian kegiatan Table Top yang diikuti 23 Travel Agent dan 13 Hotel dari Aceh di Hotel Fave Medan Jumat (3/12). Acara itu digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh.
Dalam kehadirannya, Hishamuddin Mustafa memberikan kata sambutan yang disambut meriah oleh para pelaku pariwisata yang hadir. “Aceh merupakan sahabat baik kami dalam melakukan promosi pariwisata di pulau Sumatera, dan diharapkan mampu bekerjasama lebih erat lagi kedepannya,” ujar Hishamuddin.
Informasi update mengenai wisatawan yang sudah dapat berkunjung ke pulau Langkawi, serta informasi singkat mengenai SOP Langkawi menjadi akhir dalam kata sambutan yang diberikan.
Berikut merupakan persyaratan atau SOP yang harus dipenuhi jika ingin berkunjung ke Langkawi.
- Untuk wisatawan yang sudah divaksinasi penuh, anak-anak di bawah usia 18 tahun dapat bepergian dengan orang tua/wali mereka yang telah divaksinasi
- Negatif covid -19 PRT-PCR/ rapid molecular test: dalam 72 jam sebelum keberangkatan
- Wajib memesan paket perjalanan melalui agen perjalanan (lisensi dari MOTAC)
- Tidak perlu karantina, dengan minimal menginap 3 (tiga) hari di Langkawi
- Pelancong mandiri gratis (FIT) tidak diperbolehkan, wajib memiliki emandu wisata
- Perjalanan mandiri di Malaysia hanya diperbolehkan pada hari ke 8 dan seterusnya (melalui laut maupun udara)
- asuransi senilai USD 80.000 (covid-19 & travel) selama tinggal di Malaysia
- Smartphone diperlukan untuk penggunaan aplikasi pelacakan mysejahtera
- Gerbang ke Langkawi hanya melalui bandara internasional kuala lumpur 1 (KLIA 1) atau penerbangan langsung (dengan pemberhentian teknis di penang) ke Langkawi
Acara ini merupakan forum yang dirancang untuk mempertemukan antara pelaku industri pariwisata daerah Aceh (sellers) dengan pelaku industri daerah tujuan (buyers), serta sebagai Peningkatan kerjasama pelaku usaha kapariwisataan Aceh & Sumatera Utara yang merupakan provinsi terdekat dari Aceh.
Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan reaksi positif bagi para travel agent Aceh yang mana mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Aceh.
Ditambah lagi menurunnya kasus covid-19 di Indonesia menjadi tantangan baru bagi para travel agent untuk mendatangkan pengunjung baik domestik maupun international.
Kemenangan Aceh di ajang Duta Wisata Nasional dan juga di ajang API Award menjadi pemicu ketertarikan calon wisatawan untuk berlibur ke Aceh. Oleh karenanya saat ini para pelaku pariwisata Aceh mempersiapkan promosi terbaik mereka melalui beberapa strategi yang mampu menarik minat wisatawan.
Turut hadir Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Utara yang diwakili Kabid Pemasaran Laila Lubis, kemudian perwakilan Tourism Malaysia Puan Azizah Binti Aziz selaku ketua Cansery Konsulat Jeneral Malaysia mewakili Konsul Jeneral Malaysia. (wie)