Diduga Bermasalah, BUMDes Siamporik Maju Sejahtera Mangkrak
sentralberita | Aekkanopan ~ Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Siamporik Maju Bersama yang terletak di Bukit Dame Desa Siamporik, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatera Utara, tampak mangkrak yang diduga akibat bermasalah dalam pengelolaannya.
Pantauan sentralberita.com di lapangan, terlihat bangunan BUMDes yang diketahui baru didirikan pada awal tahun 2021 yang terbuat dari susunan triplek yang dilapisi cat putih dengan beralaskan lantai semen. Terdapat juga bangunan kamar mandi yang tidak terawat yang matrialnya sebagian sudah mulai rusak. Ditambah lagi, terdapat juga bangunan tiang tower pemancar jaringan disana.
Informasi yang dihimpun, lokasi tempat berdirinya bangunan itu ternyata berada pada lahan milik orang lain yang berdomisili tidak jauh dari sana. Bahkan, lahan tempat bangunan BUMDes yang tampak seperti kios berukuran 2 x 3 meter ini masih berstatus sewa dari pemilik lahan tersebut dengan harga sewa sebesar Rp 10 Juta/tahun dan telah dilunasi selama tiga tahun sejak tahun 2021.
Kemudian, masih berdasarkan informasi yang diperoleh, terbongkar bahwa BUMDes Siamporik Maju Sejahtera ini sudah dibentuk pada tahun 2018 silam yang memiliki anggaran pendirian dan pengembangan BUMDes dari Desa berkisar Rp 151 Juta.
Tidak hanya itu, diketahui pada Tahun Anggaran 2020, BUMDes dimaksud juga mendapat kucuran bantuan dana dari pos anggaran penyertaan modal Desa Siamporik sebesar lebih kurang Rp 164 Juta. Walaupun mendapat bantuan dana dari Desa, terkesan BUMDes itu masih belum beroperasi hingga sekarang.
Menurut keterangan masyarakat setempat yang ditemui wartawan belum lama ini, mengaku tidak pernah tahu ada BUMDes disana, karena tidak pernah terlihat beroperasi. “Kabarnya ada BUMDes, memang pernah saya dengar, tetapi tidak tahu yang mana. Cuma bangunannya saja yang saya lihat dan bangunan itu baru dikerjakan pada tahun ini (2021-red),” papar warga yang tidak mau namanya disebutkan.
Direktur BUMDes Siamporik Maju Sejahtera, Iskan, yang dikonfirmasi sentralberita.com, Selasa lalu, melalui telepon seluler, menyebutkan tidak tahu menahu persoalan dana BUMDes yang dikucurkan dari tahun 2018 hingga 2020.
“Kalau abang mau tanya anggaran BUMDes dari tahun 2018 hingga 2020, silahkan tanya langsung ke Kepala Desa. Aku tidak tahu menahu soal itu, karena aku baru menjabat sebagai Direktur BUMDes sejak tahun 2021,” akunya.
Disinggung soal Surat Keputusan (SK) yang diterima pada tahun 2021 ini, pemuda yang juga bekerja pada perusahaan pembiayaan itu berjanji akan menunjukkannya saat waktu dia sedang tidak sibuk. Ia beralasan, pada akhir tahun ini, pekerjaan dia di perusahaan pembiayaan itu cukup banyak, sehingga memiliki waktu bekerja cukup padat. “Dalam waktu dekat ini akan saya upayakan bertemu dengan abang sambil menunjukkan SK saya,” katanya.
Sayangnya, hingga berita ini naik cetak, janji yang dibuat DIrektur BUMDes untuk menunjukkan SK yang dia terima, tidak pernah ia tepati.
Sementara, Ketua BPD Siamporik, Said Munthe yang ditemui wartawan, Sabtu kemarin, tidak jauh berbeda keterangannya dengan Direktur BUMDes, Iskan. Dikatakannya, dia tidak tahu menahu soal BUMDes tersebut.
Sepengetahuan pria yang baru dilantik sebagai Ketua BPD pada akhir tahun 2019 ini, BUMDes itu baru dilaksanakan pada tahun 2021. “Memang pernah ku tanyakan sama si Iskan soal BUMDes, dibilangnya aku tak tahu pak. Di suruh Kepala Desa buat rekening, ya ku buat. Setelah kutarik uangnya, ya sama Kepala Desa lah uang itu,” beber Said menirukan ucapan Direktur BUMDes ketika ditanyanya pada tahun 2019.
Meski demikian, kabar yang Said peroleh, pada tahun 2021, BUMDes Siamporik Maju Sejahtera telah mendapat kucuran anggaran kembali dari penyertaan modal Desa Siamporik berkisar Rp 183 Juta. (SB/FRD)