80 Ha Hutan Digarap Oknum Tak Bertanggung Jawab, Dirut PDAM Tirtanadi: Kenapa Fungsi Kawasan Hutan di Sibolangit Bisa Beralih Fungsi
sentralberita| Medan~Forum Wartawan Tirtandi (Forwadi) Sumut menjalin silturrahmi. Dalam Pertemuan yang berlangsung Senin (29/11/2021) di IPAL Sunggal tersebut terungkap penggarapan lahan hutan yang dikelola PDaM Tirtnadi di Sibolagit yang berubah fungsi, padahal hutan seluas 80 Ha itu sebagai penyanggah sumber air di Sibolangit.

Direktur Utama PDAM Tirtanadi Kabir Bedi dalam siturrahmi yang dihadiri antara lain Direktur Air Limbah Fauzan Nasution, Ka.Sekretris Perusahaan mengungkapkan berbagai capaian yang telah dan sedang dikerjakan, namun tak terlepas ada permasalahan yang dialami. Salah satunya di Sobolangit. Dari 80 Ha lahan hutan yang pengelolaan PDAM Tirtanadi sudah mulai digarap oleh pihak-pihak oknum yang tidak bertanggung jawab dan sudah melaporknnya.
“Kita sudah sudah melaporkannya kepada Pemprovsu dan sudah melaksanakan diskusi dengan mengunng Kejaksaan, BPN, Pemerintah Deliserdang, pihak Kehutan dan kecamatan untuk mencari solusi titik temu terhadap hutan yang pengelaoaannya di bawah PDAM Tirtanadi seluar 60 Ha sebagai penyanggah sumber air di Sibolangit,”ujar Kabir Bedi.
Menurutnya, Kalau hutan diganggu akan mempengaruhi debit tangkapan yang ada di Hulu Sibolangit dan akan terganggu di kawasan seperti Simalingkar, Johor, sebagian Delitua dan lainnya. Hal ini harus menjadi perhtian Sumatera Utara bahkan nasional karena hal tersebut menjadi hajat hidup orang banyak dan akan terganggu pelayanan kepada masyarakat.
Pertanyaan yang mendasar, kata Bedi, kenapa fungsi kawasan hutan di Sibolangit yang hutannya merupakan pengganga sumber air bisa dialih fungsikan, ada ada dibelakang itu semua, kenapa tiba-tiba kawasan hutan itu bisa berubah menjadi APL, ada apa? sudah tahunya itu jelas-jelas sumber penyangga air.
Selai itu, ketika menjawab pertanyaan, perbahan fungsi itu akan bisa akan menjadi komplik baru di masyarakat yang saling grap menggarap. Maka kata Bedi akan diserhkan kepada proses hukum. Gubernur diharapkan memediasi dengsn berbgai pihak.
“Kita payah bercakap, bernegtif thingking pun tak boleh, tapi terkadang-kadang boleh juga kita mengagak-ngagak ini, tak bisa bersuara tapi kita tahu, bis kita rasakan ada sesuatu dibalik ini, kenapa bisa terjadi hutn penyangga air bisa beralih fungsi APL,”ujarnya seray berharap kepada media agar saling bersinergi untuk menjacai tujuan utama peruhaan PDAM Tirtanadi saat ini bisa menjadi salah satu terbaik dapat di wujudkan.
Ketua Forum Wartawan Tirtanadi (Forwadi), Amrizal mengharapkan agar silaturahmi antara manajemen PDAM Tirtanadi Sumut dengan wartawan lebih ditingkatkan lagi.
Bila perlu, kata Amrizal, dilakukan kegiatan olahraga bersama antara manajemen PDAM Tirtanadi Sumut dengan wartawan dalam rangka meningkatkan hubungan silaturahmi.(SB/01)