Proyek Drainase Masih Tahap Pengerjaan di Bandar Khalifah Sudah Amblas

sentralberita| Medan ~ Pembangunan saluran drainase menelan biaya negara senilai hampir Rp.1 miliar di Jalan Ismail Harun Desa Bandar Khalifah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupateb Deli Serdang yang diduga “asal jadi” mendapat kecaman dari warga,karena masih dalam tahap pengerjaan namun sudah amblas.
Pasalnya, selain sangat mengganggu para pengguna jalan akibat tumpukan tanah yang dibiarkan memakan jalan dan tidak cepat diangkut,proyek tersebut ternyata sudah ambrol,padahal pengerjaannya belum selesai 100 persen.Sehingga dipastikan pengerjaannya akan lebih lama lagi.
Guyuran hujan deras hampir sepanjang malam,Sabtu 30 Oktiber 2021 membuat dinding paret yang baru dicor mengalami longsor karena tidak kuat menahan dorongan tanah yang tergerus akibat hantaman air.
Pantauan wartawan di lokasi,Minggu (31/10),kejadian ambrolnya drainase yang baru dikerjakan diduga akibat ulah pekerjanya yang tidak memprediksi kon disi cuaca yang ekstrem saat ini.
Seyogianya, papan penahan coran belum saatnya dilepas karena bahan material masih basah, sehingga tidak mampu bertahan dari tekanan air, akibatnya dinding drainase yang baru dua hari dikerjakan kembali ambriol bahkan memakan tanah aspal jalan.
Kondisi ini tentu saja menjadi sorotan dan cibiran warga sekitar maupun yang melintas di Jalan tersebut.
Pak Harahap misalnya mengecam pengerjaan proyek tersebut karena dinilainya dikerjakan asall jadi saja.”Cocoknya ini diviralkan,karena tak beres seperti ini,belum jadi sudah hancur,ini uang bangunnya pake uang rakyat,cocoknya memang diviralkan ini”,sorotnya.
Sedangkan seorang ibu pengendara yang melintas juga ikut bereaksi.” Banyak kali mungkin korupsinya makanya ambrol kekgitu”,timpalnya.
Sementara itu seorang warga yang biasa melintas ke masjid Darul Haq yang tak bersedia diungkap identitasnya,menilai pengerjaan drainase proyek Dinas Perumahan Dan Pemukiman ( Perkim ) Kabupaten Deli Serdang itu ada kejanggalan.
” Coba lihat kertas spanduk proyek ini sangat kecil dan banyak orang mengira ini proyek siluman karena tidak melihat adanya plank proyek,ternyata ditempel kecil di dinding ini”, cibirnya.
Ia merasa heran proyek drainase Dinas Perkim Deli Serdang tersebut hanya dikerjakan oleh perusahaan berbadan hukum CV,padahal pagu anggaran lebih dari Rp 200 juta,bahkan hamipir Rp.1 miliar.
“Ini patut menjadi kecurigaan kok bisa ya proyek lebih dari 200 juta dikerjakan oleh CV bukan PT “,ucapnya seraya menambahkan berarti proyek ini sistemnya penunjukan langsung ( PL) bukan lewat tender terbuka.
Bahkan bukan itu saja,proyek yang disebut dikerjakan oleh CV Radot Jaya itu sama sekali tidak mencantumkan berapa meter panjang drainase yang akan dikerjakan.
Sementara Kepala Desa Bandar Khalifah Supario SH saat diinformasikan tentang amblasnya drainase yang sedang dikerjakan,hanya bungkam dan hanya menjanjikan akan mencari tahu nomor pimpinan proyek ke anggotanya.” Saya tak ada nomor HP nya nanti saya tanyakan dulu ke anggotanya”,kata Suapario tanpa memberikan tanggapan terhadap masalah tersebut.(SB/FS)