Kegiatan Pelatihan Guru Oleh Pokja 0024 KKG MI Aceh Timur
Pelatihan Pelaksanaan Program PKB di Aula SMPN 1 Idi. (sb/f-rf)
sentralberita | Aceh Timur ~ KKG MI Pokja 0024 yang diketuai oleh Ita Khairani, S.Pd.I., M.Pd. mengadakan kegiatan pelatihan terhadap para guru yang terhimpun dalam Pokja 0024 pada rabu 27/10/21.
Pelatihan Pelaksanaan Program PKB tersebut dilaksanakan di Aula SMPN 1 Idi selama tujuh hari kedepan. Dan melibatkan 25 orang guru sebagai peserta.
Pokja 0024 merupakan bagian dari KKG MI Kabupaten Aceh Timur dibawah binaan kepala sekolah, Enis Haerunisa, S.Pd. dan pengawas madrasah, Abdurrahman, S.Pd.,M.Pd.
Dalam kegiatan tersebut materi yang diberikan menyangkut literasi, numerasi, dan sains. Serta diberikan oleh para fasda (fasil daerah) yang telah mendapatkan pembekalan di provinsi beberapa waktu yang lalu.
Untuk sesi literasi, didampingi oleh Ita Khairani dari MIN 24 dengan materi pembuatan media big book. Sesi numerasi didampingi oleh Dedi Suriyanto, S.Pd. dari MIN 31, dan sesi sains didampingi oleh Indika Sriwahyuni, S.Pd. dari MIN 9 Aceh Timur.
Para peserta begitu antusias dalam membuat media big book saat mengikuti sesi literasi.
Enis Haerunisa, S.Pd. yang kami hubungi via WA menyatakan, bahwa KKG MI sebenarnya bukan hal yang baru dalam pengembangan profesi guru, kegiatan ini sudah berjalan, namun kendala dgn biaya.
“Alhamdulillah pada tahun ini bank dunia memberikan bantuan dalam bentuk dana blok grand untuk kegiatan pengembangan profesi tsrsebut, jadi mau tidak mau harus dilaksanakan”, lanjut Enis selaku Kepala Sekolah.
Enis melanjutkan, dengan dimulainya kembali kegiatan KKG MI ini sungguh mendapat sambutan baik dan perlu di laksanakan dengan sungguh – sungguh. Kegiatan KKG ini juga memberikan kesempatan bagi guru – guru yang mempunyai keahlian dan mampu memberikan ilmunya dalam memfasilitasi kegitaan tersebut.
“Mudah – mudahan dengan kegaitan KKG, kegiatan Proses Belajar mengajar (PBM) khususnya di MIN 24 ada perubahan dan dapat menyenangkan bagi siswa serta tidak lagi kegiatannya teacher center( berpusat pd guru) tapi student center ( berpusat pd siswa) dan semoga dapat melahirkan peserta didik yang berprestasi, tutup Enis Haerunisa.sb/rf)