Kapal Feri Pengangkut Imigran Rohingnya Diamankan Polres Aceh Timur

sentralberita | Aceh Timur ~ Sebuah kapal feri yang diduga berangkat dari dari Pulau Andaman, India kandas di perairan Pulau Idaman, Desa Kuala Simpang Ulim, Aceh Timur, Jumat (4/6/2021) dini hari.

Kapal yang kini masih dalam pengamanan Polres Aceh Timur, mengangkut 81 imigran etnis Rohingya yang sebelumnya hendak menuju ke negara Malaysia namun kandas saat melintas perairan Aceh Timur.

“Kapalnya masih diamankan di PPN Idi, dan sampai saat ini belum ada putusan terkait kapal tersebut,” kata Kapolres Aceh Timur AKBP Mahmun Hari Sandy Sinurat melalui Kasat Polair Iptu Zainurrusydi di Aceh Timur, Minggu (10/10/2021)

Disinggung apakah kapal tersebut akan dikembalikan, Iptu Zainurusydi menyatakan biasanya kapal yang ditemukan seperti itu tidak dikembalikan ke negara asal. Akan tetapi hal tersebut tergantung dari proses hokum selanjutnya.

Baca Juga :  Pj Gubernur Sumut Apresiasi Kunker Komite III DPD RI, Komitmen Wujudkan Kesejahteraan Masyarakat

“Kita hanya mengamankan kapal agar barang-barang di kapal tidak hilang,” kata Iptu Zainurusydi seraya menambahkan pihaknya belum mengetahui persis negara pemilik kapal feri tersebut.

M Elyas, salah seorang imigran etnis Rohingya menyebutkan mereka awalnya diberangkatkan dalam sebuah perahu dari Myanmar ke Malaysia untuk mencari suaka.

Namun, dikarenakan kondisi pandemi COVID-19, sehingga mereka ditolak masuk. Lalu mereka menuju Pulau Andaman, India. Setelah beberapa hari di sana, kemudian etnis Rohingya itu menumpang kapal feri menuju ke Malaysia, tetapi dalam perjalanan kapalnya kandas, hingga mereka harus berlabuh ke perairan Aceh.

Sebanyak 81 etnis Rohingya yang diduga kabur dari kamp pengungsi Bangladesh terdampar di pesisir Desa Kuala Simpang Ulim, Kecamatan Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur, Jumat (4/6). Ke-81 imigran etnis Rohingya tersebut mencapai Pulau Idaman menggunakan pelampung karet.

Baca Juga :  Pj Gubsu Agus Fatoni Ngopi Bareng Forkopimda Bahas Perkembangan Sumut

Kabar terdamparnya etnis Rohingya itu juga dibenarkan oleh Wakil Sekjen Panglima Laot Aceh Miftach Cut Adek.

Miftach menerangkan total keseluruhan pengungsi tersebut sebelumnya berjumlah 90 orang. Namun dalam perjalanan, 8 pengungsi meninggal dunia dan satu lainnya hilang.

“Benar. informasi sementara 81 yang sudah mendarat. Delapan meninggal dan satu hilang,” kata Miftach kepada wartawan.

Etnis Rohingya itu awalnya terdampar di salah satu pulau yang tak berpenghuni yang ada di wilayah Aceh Timur. Menurut informasi yang dia peroleh, mesin kapal mereka mengalami kerusakan.

Setelah beberapa hari berada di penampungan sementara, kini lembaga PBB UNHCR bersama IOM memindahkan mereka ke Belawan, Sumatera Utara. (SB/RA)

-->