Prostitusi dan Judi Marak, Tak Jauh dari Polres Samosir

sentralberita | Panguguran ~ Bupati Samosir Vandiko Timoteus Gultom siap perang melawan judi dan protitusi di Kabupaten Samosir.

Pernyataan tersebut ia ungkapkan terkait dugaan masih maraknya judi dan prostitusi di wilayah pimpinannya.

Untuk mewujudkan harapan tersebut, Pemerintahan Kabupaten Samosir telah membuat jargon Samosir Zero Narkoba dan zero Ptostitusi.

Vandiko pun melakukan inspeksi mendadak atau sidak dengan cara menggerebek dan berhasil menemukan enam unit mesin judi tembak ikan.

Ia kemudian ia memberikannya ke Polres Samosir.
Vandiko mengatakan, mendukung penuh serta memercayakan pemberantasan judi dan protitusi kepada Polres Samosir dan jajarannya.

“Yah, saya tidak tahu ya apakah praktiknya betul masih ada atau tidak. Tapi, yang pasti pada pemerintahan pro perubahan saat ini, sudah menyatakan Samosir sebagai titik nol peradaban Bangso Batak,” ujar Vandiko di Kantor Bupati Samosir, Jalan Ria Ni Ate, Pangururan, Jumat (1/10) .

Ia menambahkan, agar Samosir bebasa judi, narkoba, prostitusi nemohon kepada aparat-aparat penegak hukum supaya bertindak tegas.

“Kepada Bapak Kapolres Samosir serta jajarannya kami mohon agar menindak tegas orang yang terlibat tiga hal yang saya sebutkan tadi,” ujar Vandiko.

Hingga saat ini, Pemkab Samosir terus berupaya meniadakan prostitusi di Samosir. Ia menyarankan, apabila masyarakat Samosir menemukan praktik prostitusi secara sembunyi-sembunyi segera melapor kepada penegak hukum.

Ke depan, kata Vandiko, Pemkab Samosir merancang kebijakan yang bisa mempersempit ruang gerak perjudian dan peluang prostitusi di Kabupaten Samosir.

“Ke depan akan kita buat aturan yang mempersempit pergerakan perjudian, dan prostitusi di Samosir. Apbila ada tempat makan atau kafe-kafe terindikasi ada praktik perjudian dan prostitusi, izinnnya segera kami cabut,” kata Vandiko.

-Dijual di Warung
Praktik judi togel disebut-sebut masih marak di Kabupaten Samosir.

Berdasar penelusuran, Rabu, 29 September sekitar pukul 15.08 WIB, pria penjual kupon togel sudah siap-siap melayani pembeli di sebuah warung, Jalan FL Tobing, Kampung Siagian, Kelurahan Pasar Pangururan, Kecamatan Pangururan.

Lokasi tersebut tidak jauh dari Mako Polres Samosir.
Jarak Mako Polres Samosir ke warung kelontong itu kurang lebih 200 meter.

Untuk memastikan dugaan praktik jual beli togel tersebut, wartawan menyaru sebagai pembeli kupon.

Sorang pria kemudian menuliskan angka-angka pesanan dan meminta bayaran Rp 20 ribu.

Satu lembar kupon putih bertuliskan angka-angka pesanan ia berikan kepada Tribun.
Sore itu, pelanggan silih berganti mendatangi pria tersebut untuk membeli togel.

Baca Juga :  Pj Gubsu Agus Fatoni Hadiri Rakor Antisipasi Isu PHK dan Persiapan UMP 2025

Sejumlah pembeli, terlihat sesekali membolak-balik buku tafsir mimpi yang ada di meja tempat penulis togel.

Buku-buku yang disuga rekap togel beserta buku tafsir mimpi memang terletak di meja penulis togel.

Aktivitas penulis togel tersebut berjalan mulus, meski hanya berjarak kurang lebih 200 meter dari Mako Polres Samosir.

Menurut sumber terpercaya, berinisial MJ (42), warga Kecamatan Pangururan, dugaan judi togel masih marak di kecamatan tersebut.

Menurut MJ, dugaan judi tersebut sepengetahuannya justru lebih banyak beroperasi di pusat Ibu Kota Samosir yang masih dekat dengan Mako Polres Samosir.

Menurutnya, penjualan togel biasanya di warung-warung. Penulis bersiap pada jam-jam tertentu melayani pembeli atau kadang-kadang memanfaatkan pesan singkat atau SMS untuk memesan nmmor.

“Ada yang pakai kupon, dan ada juga yang nomornya dipesan melalui SMS kepada penulis yang ngerekap,” kata MJ.

Penelusuran di wilayah lainnya di Kabuoaten Samosir, praktik jual beli togel juga ada.

Di Kecamatan Simanindo, Kecamatan Onan Runggu Nainggolan dan daerah lainnya, praktik dugaan jual beli togel masih terjadi di warung-warung minum.

Masih beroperasinya judi togel di Kabupaten Samosir berujung keresahan terhadap pimpinan lintas lapisan masyarakat, seperti tokoh gereja, tokoh adat, MUI, dan pegiat sosial.

Lantas, wartawan datang ke Mako Polres Samosir di Kecamatan Pangururan, Kamis, 30 September 2021 untuk kepentingan konfirmasi kendala Polres Samosir memberantas praktik judi togel, yang lokasinya hanya sekitar 200 meter dari Mako Polres Samsir.

Pada hari pertama, upaya untuk mewawancarai Kapolres Samosir AKBP Joshua Tampubolon tidak berhasil.

Personel kepolisian yang sedang piket menganjurkan menunggu, karena Kapolres sedang menerima kunjungan Tim Isnpetur Pengawas Daerah atau Irwasda Polda Sumut.

Begitu juga hari selanjutnya, upaya untuk bertemu sudah dilakukan.
Namun kendala yang sama, meski menunggu hingga malam upaya bertemu Kapolres tetap gagal.

Kapolres Samosir AKBP Joshua Tampubolon meresponsd konfirmasi dan akan mencari tahu siapa bandar, serta lokasi prakrik dugaan judi togel tersebut.

“Di mana lokasinya? Siapa nama bandarnya?. Kalau boleh dampingi Kasat Reskrim saya untuk menunjukkan lokasi dan orangnya,” kata Joshua.

Mengecam
Praktik judi togel disebut-sebut belum hilangkan dari Kabupaten Samosir.
Pegiat sosial Samosi, Ria Gurning mengecam hal tersebut.

Apalagi Samosir merupakan pusat peradaban Batak, sehingga hal-hal yang merusak seperti judi yang sarat dengan prostitusi seharusnya tidak lagi ada.

Baca Juga :  Pj Gubernur Fatoni Sebut Sumut Bisa Jadi Barometer Pilkada Serentak Terbaik di Indonesia

“Yang namanya perjudian itu mengarah tanda kutip seks. Apalagi Samosir ini Negeri Indah Kepingan Surga. Jaangan sampai hal seperti itu diikuti generasi berikutnya. Karena, apa yang kita lakukan itu diikuti keturunan kita nanti,” ujar Ria, yang merupakan pendiri Komunitas Peduli Samosir Sesama atau KPSS di Samosir, Kamis lalu.

Menurut Ria, peniadaan judi harus benar-benar dilakukan aparat penegak hukum di Samosir.

Ia meprediksi akan banyak persoalan kalau judi masih tetap dubiarkan, seperti halnya pertengkaran dalam rumah tangga.

Ria mengaku menemukan akibat berjudi anak kerap jadi korban dalam rumah tangga.

Bagi Ria, tidak ada alasan apapun untuk membiarkan judi baik togel, leng, atau jenis judi lainnya di Kabupaten Samosir.

Ria menekankan, agar institusi yang terlibat bertanggung jawab memberantas judi secara serius, terlebih Kepolisian Resort Samosir.

Praktik judi yang menurut Ria ada di Samosir saat ini, yakn togel, termasuk bermain judi dengan menyalahgunakan kecanggihan teknologi.

“Bandarnya saya tidak tahu ya, tapi kalau aku bilang setelah ditelusuri meang ada, ya ‘dibunuh’. Bukan diberantas, selama ini kan berantas perjudian, salah. Karena hanya sekadar diberantas pasti ada tumbuh terus,” ujar Ria.

Terkait judi togel yang beroperasi di Kabupaten Samosir bahkan hanya sekitar 200 meter dari Polres Samosir seperti temuan, Ria mengaku, geram.

Menurut Ria ada sesuatu kejanggalan bila Polisi tidak mengetahui hal itu.

“Ini some thing wrong, ada tanda kutip bagi saya. Saya tidak tahu apa yang salah, tapi yang jelas apakah Polres diam dan hanya melihat. Apa ‘ada tangan’ di balik meja. Mau dekat, mau jauh kalau memang dilihat mata, ‘bunuh’ judinya, ” kata Ria.

Atas kondisi tersebut, Ria menduga ada aparat penegak hukum malah melindungi bandar judi di Samosir.

Untuk menghapus judi di Samosir, kata Ria, tentu harus dilandasi kejujuran.
Menurut Ria, perjudian juga sarat dengan pesta narkoba dan prostitusi.

Kemudian, Ria juga mengecam adanya praktik prostitusi modus lapo tuak di Panguruan dan Simanindio.

Menurut Ria, ini sesuatu penghinaan oleh pengelola, karena lapo tuak biasa wadah berkumpul atau mencari ketenangan bagi kaum laki-laki selepas lelah dari aktivitas sehari-hari di Samosir.(tc)

-->