Atlet Difabel Tak Diperhatikan Pemkab Asahan

sentralberita | Asahan ~ Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut), membantah tidak memberikan perhatian ke atlet difabel di Asahan yang akan berjuang di kompetisi internasional.

Namun, diakui hingga kini belum ada pengalokasian dana hibah dari APBD pemerintah daerah untuk atlet difabel.

“Memang sejak sampai saat ini NPC belum mendapatkan bantuan (APBD). Namun perlu disampaikan, Disporapar sebelumnya telah memberikan dukungan pengusulan dana. Hal itu juga sudah direspon oleh Bupati. Namun karena kondisi hari ini dengan keterbatasan dana yang ada itu datangnya bukan dari dinas atau Pemkab Asahan,” kata Kadisporapar Asahan, Buwono, dikutip Jumat (1/10).

Terkait kondisi atlet difabel yang saat ini akan berlaga di pertandingan internasional, Buwono menyatakan pihaknya akan tetap berupaya mewujudkan keinginan National Paralympic Committee (NPC) Kabupaten Asahan dalam hal bantuan pendanaan.

“Jadi jika disebut tidak diperhatikan rasanya kurang tepat. Upaya pengusulan anggaran sudah dilakukan namun karena situasinya begini,” ucapnya.

Dia menyatakan akan mendiskusikan hal ini dan memanggil pengurus NPC Asahan untuk duduk bersama mencari jalan keluar agar atlet difabel Kabupaten Asahan yang berprestasi hingga membawa nama bangsa di level internasional tetap mendapatkan bantuan perhatian.

Baca Juga :  Pastikan Kelancaran Penjemputan Atlet PON, Dishub Sumut Koordinasi Dengan Maskapai Penerbangan

“Dengan situasi ini, kita akan diskusikan bersama NPC dicari langkah apa yang akan dilakukan,” ujarnya.

Sebelumnya, video dua atlet difabel Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut), yang menyampaikan curahan hati (curhat) karena merasa tak diperhatikan dan tak mendapat dukungan Pemda setempat viral di media sosial. Padahal atlet tersebut akan berjuang di ajang turnamen internasional.

Dilihat Kamis (30/9/2021), unggahan curhat dua atlet difabel di Asahan itu diposting pemilik akun Facebook bernama Adi Chandra Pranata. Dalam narasi video tersebut, keduanya menceritakan sebagai warga Kabupaten Asahan dan menjadi atlet difabel yang tergabung dalam National Paralympic Committee (NPC).

Dalam video, dua atlet tersebut adalah Mila Apriani atlet NPC lari difabel 100 meter putri yang akan mengikuti pertandingan di Asian Youth Para Games di Bahrain pada Desember 2021 dan atlet taekwondo difabel bernama Fadli Ramadhan menyebut dirinya sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi nasional sebelum mengikuti kejuaraan di China.

Baca Juga :  Jalan Santai Bersama Ribuan Masyarakat, Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni Ajak Jadi Pelaku Sejarah Sukseskan PON XXI

“Saya Mila Apriani atlet NPC lari sprinter 100 meter Kabupaten Asahan, kami mohon pak tolong perhatikan kami Bapak Bupati Asahan dan DPRD supaya kami lebih semangat latihan untuk mengikuti pertandingan di Asian Youth Para Games di Bahrain. Saya ingin mengubah nasib kami, Pak, saya ingin mengharumkan nama Kabupaten Asahan, kekurangan bukan halangan bagi saya. Namun saya memohon tolong perhatian kami pak,” kata Mila dalam video yang beredar.

Ketua NPC Asahan Andi Ernes saat dimintai konfirmasi membenarkan kedua atlet tersebut adalah binaan pihaknya.

Ernes mengatakan kondisi NPC Kabupaten Asahan sejak pertama kali dibentuk pada 2018 belum pernah sama sekali mendapatkan bantuan pendanaan hibah dari APBD pemerintah daerah. Padahal, kata dia, pihaknya sudah mengusulkan pengajuan anggaran tersebut melalui dinas terkait hingga beraudiensi dengan Bupati Asahan.

“Jadi tahunya kami usulan bantuan anggaran itu tidak ada tahun 2021, sementara kami masukkan melalui dinas. Wajarlah mereka menyampaikan kekecewaannya,” kata Andi.(dtc)

-->