Pelaku Bunuh Mantan Anggota DPRD Sergai, Lantaran Kecewa Dijodohkan
sentralberita | Medan ~ Pembunuhan yang dilakukan Zainuddin alias Sijai terhadap mantan anggota DPRD Serdangbedagai (Sergai) periode 2009-2014 dari partai PKB bernama Dahrizul (55) terungkap sudah.
Hal ini disampaikan oleh Kasatreskrim Polres Sergai, AKP Deny Indrawan Lubis.
Ia mengatakan bahwa motif pelaku dikarenakan dendam.
“Sementara motifnya dendam namun kami masih mendalami tersangka karena diduga ada gangguan jiwa,” ujar Deny, dikutip Kamis (30/9).
Saat disinggung dendam dikarenakan apa, Deny mengatakan, kalau korban Dahrizul sebelumnya mengenalkan calon istri yang kurang baik kepada pelaku.
“Kalau introgasi tersangka tadi, karena korban mengenalkan calon istri yang kurang baik,” ujar Deny.
“Pelaku membunuh korban menggunakan pisau,” sambungnya.
Dari hasil otopsi yang dilakukan, korban mengalami sejumlah luka tusukan pada bagian tubuhnya.
“Hasil otopsi ada empat tusukan, di badan pada bagian dada, dua di depan dan dua di belakang,” ucap Deny.
Diberitakan sebelumnya, Warga di Jalan Kubang Gajah, Dusun III, Desa Pematang Cermai, Kecamatan Tanjung Beringin, Serdangbedagai (Sergai), Sumatera Utara, mendadak heboh.
Pasalnya seorang pria ditemukan tewas bersimbah di rumah sendiri.
Informasi yang diperoleh di lokasi, korban yang diketahui bernama Dahrizul alias Uwong ditemukan tewas di dapur rumahnya sendiri, sekitar pukul 06.30 WIB.
“Saya awalnya tahu dari anak, dia lari pulang ke rumah, saya tanyak kenapa. Itulah di bilangnya pak Uwong di bunuh katanya,” ujar Pairi warga sekitar.
Lanjut Pairi, korban Dahrizul diduga dibunuh oleh seorang pria yang kerap disapa Sijai.
“Begitu saya tiba di rumah korban, saya lihat kondisinya sudah terbaring. Terus orang sini bilang jangan di pegang, karena itu di bunuh,” ujar Pairi.
Pada saat ditemukan, korban yang mengenakan celana saja, tidak memakai baju.
“Saya awalnya gak sanggup melihatny, cuma tadi pas dinaiki ke ambulan, ada luka tusukan pada bagian dada,” ujar Pairi.
Korban saat sudah dibawa ke rumah sakit yang berada di Lubuk Pakam untuk menjalani otopsi.
“Kami mengenal pelaku, cuma kalau mengenal sifatnya kami tidak tau. Hanya mengenal begitu saja,” ujar Pairi.
(Tc)