Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir di Sumut Capai 418 Kasus

sentralberita | Medan ~ Angka kematian ibu dan bayi baru Lahir di Sumatera Utara (Sumut) hingga Juli 2021 telah mencapai 418 kasus. Sebanyak 119 kasus merupakan kematian ibu dan 299 kematian bayi baru lahir. 

Pemprov Sumut terus melakukan sejumlah program untuk menekan angka kematian ibu dan bayi. Salah satunya dengan menggandeng lembaga dan institusi swasta untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi yang baru lahir. 

Seperti yang dilaksanakan bersama Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dalam Program MOMENTUM. Program tersebut dilaksanakan di Kabupaten Deliserdang, Asahan, Langkat dan Karo. 

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi  mengapresiasi program tersebut dilaksanakan di wilayah Sumut. Menurutnya sinergi dari berbagai pihak diperlukan, terutama untuk meningkatkan kualitas kesehatan. 

Baca Juga :  Plt Bupati Simalungun Pastikan Pelayanan Kesehatan Optimal dan Tetap Berjalan di RSUD Perdagangan

“Inilah kerja sama kita, sinergi harus terus dilakukan, saya juga mengajak seluruh pihak terkait untuk bersama-sama kita mewujudkan kualitas kesehatan yang baik, demi masyarakat kita di Sumut,” kata Gubernur Edy Rahmayadi, Rabu (29/9/2021).

Edy optimistis ke depan bidang kesehatan di Indonesia khususnya Sumut, akan terus semakin membaik. Pemprov Sumut juga memiliki sasaran jangka menengah pelayanan perangkat daerah yang diharapkan tercapai pada tahun 2023. 

Sementara itu, Wakil Direktur USAID Indonesia William Slater menyampaikan, USAID sebelumnya telah banyak melaksanakan kerja sama dengan Pemprov Sumut. Dalam program MOMENTUM, USAID akan melakukan investasi yang diperlukan untuk meningkatkan akses terhadap pelayanan  esensial bagi ibu dan bayi baru lahir di fasilitas kesehatan. 

Baca Juga :  AQUA Menjaga Kualitas dan Kemurnian dari Sumber Hingga Produk Dikonsumsi

“Kami berharap dapat bekerja sama lebih erat dengan pemerintah dan sektor swasta di Sumatera Utara dalam memajukan tujuan Sumatera Utara untuk menyelamatkan lebih banyak jiwa ibu dan bayi baru lahir,” kata William Slater.(in)

-->