Targetkan Potensi Udang Nasional, Menteri KKP Bangun Sentra Produksi Udang Vaname di Aceh Timur
sentralberita| Aceh Timur~Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadikan Kabupaten Aceh Timur sebagai sentra produksi udang budi daya vaname dengan produksi mencapai dua juta ton per tahun, hal ini diuangkapkan oleh menteri KKP pada saat meninjau tambak udang vaname di Aceh Timur, Selasa, 07/09/2021.
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan klaster tambak budi daya udang vaname di Kabupaten Aceh Timur memicu peningkatan perekonomian masyarakat di kabupaten tersebut.
“Program budi daya klaster tambak udang vaname ini berhasil mengungkit ekonomi masyarakat dan menjadi sarana edukasi budidaya yang modern dan ramah lingkungan,” kata Sakti Wahyu Trenggono di Aceh Timur.
Menteri KKP RI Sakti Wahyu Trenggono menambahkan “Kami menargetkan produksi udang dapat mencapai sebanyak 2 juta ton per tahun sehingga Aceh Timur menjadi sentra produksi udang di Aceh dan Indonesia”.
Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono berkunjung ke Aceh Timur dalam rangka meninjau klaster tambak udang vaname berkelanjutan di Desa Matang Rayeuk, Kecamatan Peudawa.
Menurut Menteri, keberadaan klaster budi daya tambak udang tersebut dapat menciptakan efek ganda, tidak hanya sektor perikanan, tetapi juga bidang pariwisata.
Sakti Wahyu Trenggono mengatakan skema pengelolaan klaster tambak budi daya udang vaname berkelanjutan di Aceh Timur ini juga ditujukan sebagai sarana edukasi bagi masyarakat.
“Saya optimis, Aceh khususnya Aceh Timur menjadi daerah penghasil udang terbesar di Indonesia yang berkontribusi tinggi pada pencapaian target produksi udang nasional, Kalau dilihat laut di Aceh Timur, tidak bisa didapatkan di Pulau Jawa. Air laut di Aceh Timur bersih. Potensi ini akan dimaksimalkan untuk budi daya udang vaname,” kata Sakti Wahyu Trenggono.
Pemilihan Aceh Timur sebagai lokasi pembangunan klaster tambak percontohan udang vaname karena kondisi alamnya yang mendukung. Di mana kualitasnya air baik, serta lahan yang tersedia cukup luas.
Dengan potensi yang ada, kata Sakti Wahyu Trenggono, KKP akan membangun 500 hingga 1.000 hektare tambak untuk budi daya udang vaname.
Saat ini, kata Menteri, KKP sedang membangun delapan petak tambak budi daya udang vaname dengan luas masing-masing 3.000 meter persegi per petaknya. Pembangunan tambak tersebut direncanakan selesai November 2021.
“Kehadiran tambak tersebut akan meningkatkan produktivitas selama ini rata-rata 600 kilogram menjadi dua ton per hektare per sekali panen,” kata Sakti Wahyu Trenggono.
Minat masyarakatnya budidaya udang vaname juga besar. Program budi daya ini wujud kehadiran pemerintah untuk mendorong peningkatan indeks kesejahteraan masyarakat, kata Sakti Wahyu Trenggono.
“Kami berharap masyarakat serius mengembangkan budi daya udang vaname. Tambak-tambak udang tersebut aset masyarakat, kami hanya menginstal infrastruktur, sarana, dan memberikan pendampingan teknis, Kami bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk penyediaan lahan dengan melibatkan masyarakat sebagai pemilik dan pengelola tambak. Rencananya program ini dimulai tahun depan,” kata Sakti Wahyu Trenggono.
Menurut Sakti Wahyu Trenggono klaster budi daya udang vaname di Aceh Timur dapat menghasilkan panen 25 ton dengan nilai Rp1,8 miliar di sembilan petak tambak dengan luas masing-masing 1.800 meter persegi.
Selain membangun klaster tambak, Sakti Wahyu Trenggano mengatakan pihaknya juga merencanakan membangun kawasan budi daya udang modern di Kabupaten Aceh Timur.(SB/Yan)