Untuk Pemantauan Catin Penurunkan Stunting, Uji Coba Aplikasi Elsimil Berlangsung di Binjai

sentralberita| Binjai~Kegiatan uji coba penggunaan Aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil) (Web dan Mobile Application) yang diselenggarakan oleh BKKBN Pusat dalam mewujudkan percepatan penurunan Stunting berlangsung di Kantor Lurah Suka Maju, Kecamatan Binjai Barat , Kamis (02/09/2021).

Kegiata uji coba yang dibuka Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Binjai H.Irwansyah Nasution, S.Sos ini merupakan Strategi Pencegahan Stunting Dari Hulu dengan Screening Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Gizi serta Pendampingan Bagi calon Pengantin.

PKB Ahli Utama BKKBN Pusat Nofrizal SP. MA bersama Dr.Mahyuzar, Direktur Teknologi Informasi dan Data, BKKBN Pusat mengharapkan, uji coba aplikasi Elsimil ini agar pasangan Calon Pengantin (Catin) dapat dipantau minimal 3 bulan sebelumnya.

Lebih lanjut Nofrizal mengungkapkan, adapun tujuan dari pemantauan tersebut merupakan bagian dari upaya agar tidak terjadi hal hal yang dikhawatirkan.

“Pemantauan tersebut berkenaan dengan gizi, kesehatan, dan juga kesiapan Calon Pengantin dalam pernikahan. Kita
berharap dengan adanya aplikasi Elsimil ini mampu mencegah naiknya angka Stunting,” ungkapnya.

Plt.Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara Rabiatun Adawiyah mengungkapkan, status Indonesia masih berada di urutan ke-4 di dunia dan urutan ke-2 di Asia Tenggara terkait kasus balita stunting.Jumlah status stunting di
Indonesia Tahun 2019 lalu mencapai angka 27,67%.

Aplikasi Elsimil ini merupakan aplikasi screening, pendampingan dan pencegahan stunting bagi calon pengantin yang nantinya akan digunakan secara nasional.

“Persoalan stunting telah menjadi agenda pembangunan nasional, data menunjukkan bahwa Angka Prevalensi Stunting Nasional pada tahun 2019 sebesar 27,67 %, sedangkan untuk di Sumut angka ini masih berjumlah 30,11% pada tahun 2019 lalu turun menjadi 29,20 % pada tahun 2020,” ungkap Rabiatun dalam kata sambutannya.

Baca Juga :  Polres Binjai Lakukan Pengamanan Para Calon Walikota Dan wakil walikota Binjai Yang Ikut Pengundian Nomor Urut

“Meskipun sebenarnya ini menunjukkan terjadinya penurunan angka stunting, namun angka ini masih lebih tinggi dibandingkan dengan toleransi maksimal stunting yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu kurang dari 20%,” tambahnya.

Aplikasi Elsimil ini berfungsi sebagai alat skrining untuk mendeteksi faktor resiko pada calon pengantin (catin), menghubungkan catin dengan petugas pendamping, media edukasi tentang kesiapan menikah dan hamil terutama terkait faktor resiko stunting, dan sebagai alat pantau kepatuhan catin dalam melakukan treatment peningkatan status gizi untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat.

Salah satu upaya dalam yang dilakukan dalam rangka percepatan penurunan stunting adalah memastikan setiap calon
pengantin berada dalam kondisi ideal untuk menikah dan hamil. Upaya tersebut dilakukan dengan melakukan screening yang ditindaklanjuti dengan pendampingan kesiapan menikah dan hamil pada catin.

”Saat ini BKKBN sedang membangun aplikasi yang berfungsing sebagai alat screening untuk mendeteksi faktor resiko pada catin, meghubungkan catin dengan petugas pendamping, media edukasi tentang kesiapan menikah dan hamil terutama yang terkait dengan faktor resiko stunting dan alat pemantau kepatuhan catin dalam melakukan treatment peningkatan status gizi untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat”, jelas Rabiatun.

Sekda Kota Binjai H. Irwansyah Nasution, S.Sos mengatakan, stunting merupakan kondisi anak yang gagal
tumbuh akibat kurang gizi akut terutama pada 1000 hari pertama kehidupan.

Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya stunting adalah menikah di usia dini, oleh karena itu perlunya edukasi bagi remaja tentang bagaimana menyusun perencanaan yang baik untuk mempersiapkan keluarga yang berkualitas.

“Saya berharap melalui aplikasi ini dapat mendeteksi faktor resiko terkait stunting pada calon penganting sehingga dapat menekan angka stunting di Indonesia khusunya di wilayah Kota Binjai”, ujar Sekda.

Baca Juga :  Sarang Narkoba di Binjai Digrebek, Tiga Terduga Pelaku Diamankan

Perlu diketahui dari 33 provinsi se Indonesia, ada 12 provinsi yang terpilih sebagai lokasi uji coba salah satunya adalah
Provinsi Sumatera Utara dan dari 33 Kabupaten/Kota se Sumatera Utara, Kota Binjai terpilih menjadi lokasi uji coba Aplikasi Skrining dan pendampingan pencegahan stunting bagi calon pengantin yang mana Kelurahan Suka Maju, Kecamatan Binjai Barat sebagai wilayah Locus Stunting.

Kota Binjai sendiri telah melakukan pembinaan bagi calon pengantin sejak tahun 2017.Launching kegiatan PPKS bagi calon pengantin pertama kali dilaksanakan di Bulan Desember Tahun 2017 di Kecamatan Binjai Barat.

Kegiatan ini diprakarsai oleh Dinas PPKB Kota Binjai bersama dengan TP PKK Kota Binjai dan telah bekerja sama dengan beberapa mitra dan OPD terkait seperti Dinas Sosial, Kemenag, Dinas Catpil dan BNN.

Mulai awal tahun 2018 sampai sekarang kegiatan pembinaan bagi calon pengantin masih dilaksanakan di Kantor Dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Binjai.

Turut hadir dalam kegiatan itu PKB Ahli Utama BKKBN Pusat Nofrizal SP. MA, Dr.Mahyuzar, Direktur teknologi informasi dan data, bkkbn pusat, PltKepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara Rabiatun Adawiyah, Konsultan Ahli Program Pembangunan Keluarga, Kedeputian Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN, dr. Riyo Kristian Utomo, Tenaga Ahli Utama (TAU) KSP Brian Sri Prahastuti, Ketua TP. PKK Kota Binjai Dra, Hj. Nurhayati Simanjuntak Amir Hamzah, Kepala Dinas PP dan KB yang diwakilkan oleh Sekretaris Kasmi, S.Sos Kepala Dinas Kesehatan dr. Sugianto SPOG, Kepala Dinas P3AM Rudi Iskandar serta OPD terkait lainnya.(SB/01)

-->