Pemko Medan Bantu Cairkan Uang Warga Terdaftar PKH tapi Tak Terima Bantuan

sentralberita | Medan ~ Pemko Medan  membantu menuntaskan persoalan warga yang mengeluh tak pernah mendapat bantuan walau terdaftar sebagai penerima program keluarga harapan (PKH).

Bantuan warga itu pun kini telah terealisasi.
Kabag Prokopim Pemko Medan Arrahman Pane mengatakan petugas telah melakukan pertemuan dengan pihak bank terkait kelanjutan masalah warga bernama Gemiati itu.

Dia mengaku yang diinginkan oleh warga Medan itu telah terealisasi.
“Sudah terealisasi,” ucap Arrahman, dikutip Jumat (27/8).

Arrahman menyebut buku tabungan milik Gemiati telah diserahkan. Termasuk bantuannya yang dibayarkan mulai 2018.

“Diserahkan buku tabungan dan sekaligus bantuannya oleh pihak BRI. Dibayar mulai 2018,” sebut Arrahman.

Viral Video
Sebelumnya, video menunjukkan seorang perempuan mengeluhkan tak pernah mendapat bantuan viral di media sosial. Padahal perempuan itu telah terdaftar sebagai penerima program keluarga harapan.

Dilihat Jumat video berdurasi 54 detik itu memperlihatkan seorang ibu memakai kerudung merah dengan wajah berkaca-kaca berbicara dengan seorang pria.

Baca Juga :  Open House Idulfitri 1446 H, Bobby Nasution: Momen Mempererat Silaturahmi

Dalam percakapan itu, terdengar dia mengeluh serta menceritakan soal dirinya tidak mendapatkan bantuan selama ini.

Dalam narasi postingan disebut ibu itu merupakan warga Medan Amplas yang telah menjadi single parent sejak 2015. Sang ibu menyebut, sejak 2017, dia terdaftar dan memegang salah satu ‘kartu sakti’, yakni kartu keluarga sejahtera, dan merupakan penerima manfaat dari PKH.

Saat dicek di web Kemensos pun, terbukti benar dia terdaftar sebagai penerima manfaat PKH.

Namun, sejak 2017 sampai sekarang, dia tidak pernah sekali pun menerima bantuan (manfaat) dari kartu sakti dan PKH.

Dalam video, ibu itu mengungkap akibat bantuan itu tak kunjung diberikan. Dia mengatakan ijazah anaknya sampai tertahan di sekolah lantaran tak sanggup menebusnya. Imbasnya, anak ibu itu pun susah mencari pekerjaan.

Baca Juga :  Pengemudi Bus Listrik BRT Kota Medan Wajib Bersertifikasi

“Ijazah (anak) pun terpendam di sekolah. Anak saya mau kerja pun susah,” kata ibu dalam video tersebut.

Dia mengaku anaknya selesai sekolah pada 2019 serta 2021. Dia padahal sangat mengharapkan bantuan tersebut.

“Kakaknya tahun 2019, adiknya tahun ini (2021). Nggak ada uang. Awak berharap itu (bantuan) dapat. Jadi kayak awak ini nggak mampu kan awak berharap. Kadang di grup (PKH) ini, ada yang bilang Ibu jangan berharap, kok gitu dia sebagai pendamping (PKH),” ucap ibu tersebut.

Perempuan paruh baya itu menegaskan selama ini belum pernah mendapat bantuan. Katanya, anggota PKH yang lainnya malah bisa membawa pulang sembako, tapi dirinya hanya bisa membawa pulang air mata.

“Saya nggak pernah dapat. Orang itu (anggota PKH yang lain) pada bawa beras, telur, buah. Awak cuma bawa air mata pulang,” ucap ibu tersebut.(dtc)

-->