PPP Pecat Ketua DPC Labura Terjaring Razia di Karaoke

sentralberita | Jakarta ~ DPP PPP memecat Ketua DPC Labuhanbatu Utara (Labura) Ali Borkat yang dinyatakan positif narkoba usai tertangkap dalam razia PPKM di Asahan, Sumatera Utara (Sumut). Surat pemecatan Ali akan ditandatangani pimpinan DPP PPP siang ini.

“PPP akan menjatuhkan sanksi kepada yang bersangkutan, yakni diberhentikan dari PPP. Karena sesuai dengan AD/ART, setiap kader yang terlibat kasus narkoba langsung dinonaktifkan dari keanggotaan partai. PPP tidak main-main terhadap narkoba dengan dalih apa pun,” kata Ketua DPP PPP Achmad Baidowi kepada wartawan, Minggu (8/8/2021).

“Siang ini surat pemberhentiannya ditandatangani pimpinan partai di tingkat pusat,” imbuhnya.

Ali Borkat merupakan salah seorang dari 5 anggota DPRD Labura yang dinyatakan positif narkoba usai terjaring di salah satu ruangan karaoke sebuah hotel di Kisaran, Asahan. Ali juga mengemban jabatan sebagai Ketua DPC PPP Kabupaten Labura.

DPP PPP menyayangkan peristiwa tersebut. Seharusnya anggota DPRD bisa memberikan contoh baik untuk masyarakat, apalagi penerapan PPKM di sejumlah wilayah.

“DPP PPP menyesalkan kejadian ini. Seharusnya anggota DPRD memberikan contoh kepada masyarakat di tengah PPKM. Harusnya berdiam diri di rumah, bukan malah bersenang-senang dan melanggar,” sesal Baidowi.

DPP PPP berkomitmen mencegah peristiwa seperti yang terjadi di Labura terulang. DPP partai berlambang ka’bah itu berencana mengumpulkan seluruh kadernya yang menjadi anggota Dewan untuk diberikan pembinaan.

Baca Juga :  Pj Gubernur Sumut Fatoni Sebut Ibu Sebagai Sokoguru Bangsa Lahirkan Generasi Emas 2045

“Untuk menghindari hal serupa terulang, dalam minggu ini Fraksi PPP se-Indonesia akan dikumpulkan di ruang virtual untuk mendapatkan pembinaan,” ungkap Baidowi.

“Untuk proses PAW (pergantian antarwaktu) tentu menunggu prosedur kelembagaan kedewanan (DPRD Labura),” pungkasnya.

Sementara itu,Salah seorang anggota DPRD Labuhanbatu Utara (Labura) yang terjaring razia PPKM di salah satu tempat karaoke di Asahan, Sumatera Utara (Sumut), merupakan politikus PAN bernama Giat Kurniawan. Giat dinyatakan positif narkoba berdasarkan hasil tes urine.

PAN menegaskan tidak akan memberikan toleransi terhadap kadernya yang terjerat kasus narkoba. Sanksi pemecatan bukan tidak mungkin akan dijatuhi untuk kader PAN yang terlibat kasus narkoba.

“Tentunya, terkait kasus ini kami belum memikirkan untuk memberikan bantuan hukum, malah kemungkinan besar partai akan memberikan sanksi yang sepadan kepada yang bersangkutan. PAN tidak pernah berkompromi kalau terkait kasus narkoba,” kata Sekretaris DPW PAN Sumut Hendra Cipta kepada wartawan, Minggu (8/8/2021).

“Sanksi itu bisa bermacam-macam, tergantung tingkat kesalahan yang dibuat. Bisa juga pemecatan,” imbuhnya.

Baca Juga :  Polres Dairi Bersama Kodim 0206 Dairi Gelar Panggung Prajurit

Hendra mengatakan DPW PAN Sumut sudah menurunkan tim untuk menelusuri kasus yang menimpa Giat. Tim tersebut akan menyusun rekomendasi perihal langkah PAN selanjutnya dalam kasus Giat.

“Jadi perlu di dalami nanti oleh tim yang di tugaskan untuk itu. Apalagi kalau sudah ada status hukum yang tetap,” ujar Hendra.

PAN menyayangkan perilaku Giat yang justru tidak memberikan contoh baik untuk masyarakat. PAN memohon maaf atas perilaku kadernya itu.

“Kami juga mohon maaf kepada masyarakat atas perilaku kader kami yang tidak pantas ini,” ucap Hendra.

Seperti diketahui, ada 5 anggota DPRD Labura yang terjaring razia di salah satu tempat karaoke di Asahan dini hari kemarin. 

Ke 5 orang anggota DPRD tersebut adalah Jainal Samosir (Ketua Fraksi Hanura Labuhanbatu Utara), M Ali Borkat (Ketua DPC PPP Labuhanbatu Utara), Khoirul Anwar Panjaitan (DPRD Fraksi Golkar), Giat Kurniawan (Anggota DPRD PAN), Pebrianto Gultom (anggota DPRD asal Partai Hanura). 

Kelima anggota DPRD Labura tersebut ditangkap di salah satu ruangan karaoke pada sebuah hotel di Kisaran, Asahan, Sabtu (7/8) dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB. Selain 5 anggota DPRD Labura, ada 12 pengunjung yang diamankan.(dtc)

-->