Pemakaman Pasien Covid-19 Ricuh, Keluarga Bawa Pulang Jenazah ke Rumah Duka

sentralberita | Batubara ~ Pemakaman  pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 berlangsung ricuh di Desa Bandar Rejo, Kecamatan Bandar Masilam, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara.

Keluarga membatalkan pemakaman dan membawa ulang jenazah ke rumah duka di Desa Simpang Kopi, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara.

Dalam rekaman video yang beredar, awalnya pemakaman jenazah bernama Herna Ayu berjalan tenang. Keluarga menyolatkan jenazah dan bersiap menguburkan. Tiba-tiba keluarga histeris melihat keadaan jenazah hanya ditutup dengan sehelai kain tipis.Mereka kecewa lalu bawa pulang jenazah untuk menjalani proses fardhu kifayah sesuai dengan ajaran Islam.

Kronologi bermula saat jenazah yang masih di dalam peti terbungkus plastik diminta keluarga untuk dibuka. Mereka ingin melihat posisi mayat apakah sudah sesuai dengan ajaran Islam tentang tata cara pelaksanaan fardhu kifayah.

Baca Juga :  Antisipasi Kemacetan di Jalan SMRaja Medan, Dishub Sumut Minta Operator Bus Tertib, Tidak Boleh Naik Turun Penumpang di Pool

Ketika peti dibuka terlihat posisi mayat dalam keadaan telentang dan hanya ditutupi sehelai kain putih yang tipis transparan. Hal ini tidak seperti layaknya pemakaman seorang Muslim yang seharusnya dikafani.

Setelah kejadian itu, supir ambulans bersama petugas rumah sakit berusaha menghindar dengan meninggalkan lokasi pemakaman untuk menghindari emosi warga.

Namun pihak keluarga berusaha mengamankan mereka dan membawa ke lokasi pemakaman sambil menunjukkan kondisi mayat yang hanya ditutupi sehelai kain.

Keluarga korban, Muhammad Anwar mengatakan, kakak kandungnya dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Tebingtinggi pada 1 Agustus. Almarhumah meninggal dunia keesokan harinya pukul 08.00 WIB.

Rumah sakit tidak ada membawa petugas pemakaman sehingga meminta keluarga menguburkan jenazah dengan memakai alat pelindung diri (APD).

Baca Juga :  Nataru Aman, Pemprov Sumut Apresiasi Semua Pihak yang Berkontribusi

“Kami yang menguburkannya sendiri dan diminta memakai APD. Namun saat peti dibuka, jenazah hanya ditutup kain tipis yang transparan. Apa ini disebut layak,” ujar Anwar, Kamis (5/8/2021).

Keluarga sangat menyesalkan rumah sakit yang mengkafani jenazah tidak sesuai dengan aturan fardhu kifayah umat Islam. Warga berharap ke depan rumah sakit tidak melakukan hal yang sama ketika ada warga meninggal dunia akibat Covid-19.

Sementar ketika dikonfirmasi, Lasma, salah satu dokter yang menangani bagian isolasi RS Bhayangkara enggan untuk memberikan keterangan.(in)

-->