Pria di Deliserdang Keluhkan Kulit Alami ‘Luka Bakar’ Usai Disuntik Vaksin Corona

sentralberita | Deli Serdang ~ Seorang pria di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), Rahma Dani, mengeluhkan kulitnya mengalami luka seperti bekas terbakar. Luka-luka ini disebut muncul setelah disuntik vaksin Corona.


Istri Dani, Sakinah, menceritakan awal mula suaminya disuntik vaksin di perusahaan tempat dia bekerja pada Senin (28/7). Saat hendak divaksinasi, Dani lebih dulu menjelaskan di tubuhnya ada dua benjolan yang kerap gatal.
“Pertamanya itu, sebelum divaksin, dia sudah bilang sama dokter, ‘Bu ini ada gatal, ada benjol dua. Nggak apa-apa ini divaksin?’ ‘Nggak apa-apa,’ kata dokter itu,” ucap Sakinah menirukan percakapan suaminya dengan dokter, Senin (19/7/2021).


Setelah 3 hari disuntik vaksin, Sakinah mengatakan benjolan di tubuh suaminya itu terus bertambah. Kini, katanya, tubuh bagian atas Dani dipenuhi luka.

Baca Juga :  Terkait Lahan Pembangunan SPPG, Pemprovsu Minta Kabupaten/Kota Segera Akomodir Surat Edaran Kemendagri 


“Setelah ada 3 hari, makin banyak, makin bertambah. Setiap kering tumbuh lagi, sekarang sudah sekujur tubuh yang di bagian atas pinggang sudah ada,” ujar Sakinah.
“Kakinya sudah ada satu dua. Di muka, di kepala juga sudah ada,” tambahnya.


Sakinah mengatakan luka yang ada di tubuh suaminya kini seperti luka karena terbakar. Akibatnya, Dani tidak bisa bekerja.


“Gatal dan terasa panas. Beberapa hari ini nggak bisa tidur, nggak kerja juga,” tuturnya.
Sakinah mengatakan Dani dirawat di RSUD Deli Serdang. Dia mengatakan pihak puskesmas penyelenggara kegiatan vaksinasi Corona yang membawa Dani ke RSUD.


“Yang bertanggung jawab menyelenggarakan vaksin dari puskesmas itu,” jelas Sakinah.
Wartawantelah berupaya menghubungi Dinas Kesehatan Sumut dan Satgas COVID-19 Sumut terkait hal ini. Namun belum ada penjelasan lengkap.

Baca Juga :  Kunjungi Posyandu di Batubara, Wakil Ketua TP Posyandu Sumut Bergembira Bersama Para Lansia


Anggota Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan COVID-19 Sumut, Restuti Hidayani Saragih, hanya menyebut hal itu sebagai kejadian ikutan pasca imunisasi atau KIPI.(dtc)

-->