Masyarakat Ramai Jual Emas di Medan
sentralberita | Medan ~ Semenjak pemberlakuan PPKM darurat di kota Medan sepekan terakhir, penjualan perhiasan emas kian lesuh.
Dikutip Minggu (25/7), beberapa gerai toko emas di Pasar Sukaramai memilih untuk tutup semasa PPKM darurat ini.
Pemilik toko emas perhiasan Zahara, Dedi mengungkapkan bahwa semasa PPKM darurat ini, penjualan emas cenderung mengalami penurunan.
Namun, hal tersebut berbanding terbalik dengan pembelian kembali (buyback) dari masyarakat yang kemungkinan sudah kekurangan uang.
“Berpengaruh penurunan pasti ada. Cuma kan tidak terlalu berpengaruh kali kalau penjualan emas ini. Mungkin masyarakat sudah tak ada uang lagi ya memilih untuk dijual saja emasnya, gimana mau beli emas, mau makan aja susah,” ungkap Dedi.
Dikatakan Dedi, masyarakat memilih menjual koleksi perhiasan emas dengan beragam jenis mulai dari kalung, gelang, cincin, hingga emas batangan Antam.
Pada awal PPKM darurat lalu, Dedi juga mengatakan bahwa toko emas sempat disuruh tutup selama beberapa hari. “Sempat ditutup juga itu toko emas beberapa hari tidak boleh jualan, cuma ya curi-curi lah,” ujarnya.
Tambahnya, Dedi berharap agar PPKM darurat dapat segera berakhir pada 25 Juli ekonomi masyarakat dapat pulih dan transaksi emas dapat berjalan stabil.
“Kebijakan pemerintah harusnya bijaksana. Memberi solusi harus membantu masyarakat bukan membunuh masyarakat,” tutur Dedi.
Dikatakan Dedi harga untuk emas perhiasan hari ini berada di posisi Rp830 ribu per gram.
Senada dengan Dedi, Amru pemilik toko emas Berkah juga mengalami peningkatan pembelian emas kembali (buyback) dari masyarakat dalam tiga hari terakhir.
“Ada nampak itu tiga hari terakhir inilah. Lebih banyak yang jual daripada yang beli. Kalau kita lihat karena PPKM darurat ini orang udah gak ada duit lagi kan, terpaksa dijual lah emasnya itu,” kata Amru.
Disebutkannya, berdasarkan perbandingan hampir 70 persen masyarakat memilih untuk menjual emas perhiasan kepada toko.
“Kalau beli masih ada memang cuma lebih banyak yang jual. Kalau sama kita gak berpengaruh kali lah sebenarnya PPKM darurat ini cuma kalau dibilang terasa ya pasti kan,” ujarnya.
-Demi Kebutuhan
Erna, warga Medan Perjuangan yang ditemui usai menjual emas menuturkan bahwa dirinya baru saja menjual satu rantai kalung emas sebesar 5 gram.
Diketahui, Erna saat ini yang bekerja sebagai pegawai toko pakaian di mal masih dalam masa dirumahkan sementara.
Ia mengakui terpaksa menjual kebutuhan emas tersebut lantaran harus mencukupi biasa sehari-hari.
“Kalau jual sebenarnya terpaksa apalagi kan kondisi jual sekarang lagi gak terlalu bagus. Tapi ya mau gimana lagi, kita masih belum bisa kerja karena mal kan masih tutup,” ujarnya.
Kedepannya, Erna berharap PPKM darurat dapat benar-benar selesai tanpa ada diperpanjang lantaran dirinya menjual emas lantaran sudah kehabisan akal untuk mencari pendapatan.
“Udah gak tahu lagi lah mau dapat uang dari mana kalau diperpanjang lagi. Kita harap udah selesai ya biar bisa cari nafkah lagi, apalagi banyak cicilan dan biaya sehari-hari,” pungkasnya.(tc)