21 Pasien Dirawat, Ketersediaan Bed Pasien Covid-19 Sudah Penuh di RS USU

sentralberita | Medan ~ Rumah  Sakit  Universitas Sumatera Utara sampai saat ini merawat 21 pasien terpapar Covid-19 Jalan Dr Mansyur No.66, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan, Sumatra Utara.

“Sampai sekarang ada 21 pasien Covid-19 yang dirawat sesuai jumlah tempat tidur alias full,” kata Humas RS USU Muhammad Zeinizen saat diwawancara di RS USU, Minggu (18/7/2021).

“Memang kemarin sempat cuma 11 pasien yang bisa kami terima tetapi sejak beberapa waktu lalu sudah ditambah jadi 21 pasien Covid-19 bisa ditampung,” lanjutnya.

Dia pun menerangkan dalam beberapa Minggu ini tdiak ada kenaikan permintaan pasien Covid-19 yang mau dirawat di RS USU.

“Tidak ada kenaikan, paling satu orang satu hari. Jadi kalau dari angka datang dan pulang standar saja. Tidak ada penurunan, tidak juga menaik,” ujarnya.

Baca Juga :  Hadiri HUT ke-434 Kota Medan, Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni Ajak Warga Tetap Kompak dan Jaga Iklim Kondusif

Dia menjelaskan pada dasarnya RS USU menyediakan 50 bed untuk merawat pasien Covid-19.

Tapi secara keseluruhan bed tersebut saat ini tidak digunakan karena ada pasien yang keberatan bila satu ruangan dengan pasien lainnya.

Adapun 21 pasien Covid-19 yang kini dirawat ialah mereka yang memiliki penyakit penyerta semisal penyakit jantung dan lainnya.

Dia mengakui bila pasien Covid-19 yang tidak memiliki penyakit penyerta lebih dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri.

“21 pasien ini baru dirawat 2- 5 hari lalu. Jadi kami fokus pada perawatan bagi pasien Covid-19 yang punya penyakit penyerta. Sementara yang tidak punya penyakit bawaan kami sarankan isolasi mandiri dan di monitor oleh satgas setempat,” ungkapnya.

Sementara itu, lama pasien Covid-19 yang dirawat di RS USU biasanya paling cepat 3 hari dan paling lama 7 hari.

Baca Juga :  CFD Medan Dimeriahkan HUT Satpol PP dan Satlinmas, Rico Waas Harapkan Satpol PP Jadi Satuan Kebanggaan Masyarakat

Dia mengutarakan sampai saat ini juga belum menerima rujukan dari RS lain. Pasalnya, harus mengulangi pemeriksaan dan prosesnya capai setengah hari.

“Sampai saat ini USU belum menerima rujukan. Lebih mengutamakan dari pasien yang langsung datang,” katanya.

Dia sampaikan tantangan terberat RS USU saat menangani pasien Covid-19 ialah stigma yang terpatri di masyarakat.

Stigma jika masyarakat mengecek ke RS USU dianggap akan dicovidkan. Sehingga tujuan RS USU untuk meretas penyebaran Covid-19 sulit berjalan.

“Masyarakat harus dikasih pemahaman. Kalau dinyatakan negatif jangan langsung merasa sudah sehat. Karena virus ini terus berada disekitar sekitar. Kalau imun kita menurun ya potensi terpapar tinggi,” tutupnya.(tc)

-->