400 Kamar jadi Tempat Treatment Isoman di Medan

sentralberita | Medan ~ Wali Kota Medan menyiapkan 400 kamar di Hotel Soechi Medan, sebagai tempat treatment bagi warga yang menjalani isolasi kategori ringan. Bobby menyebut nantinya alat kesehatan bakal diambil dari rumah sakit yang ada di Kota Medan.

Hal ini disampaikan oleh Bobby Nasution, Kamis (15/7).

Bobby awalnya berbicara soal sosialisasi yang telah dilakukan pihaknya ke pelaku usaha dan lainnya. Dia bakal mengambil tindakan tegas, jika tetap masih ada yang melanggar aturan PPKM darurat.

Kemudian, Bobby juga menyebut bahwa pihaknya telah menyiapkan Hotel Soechi sebagai tempat treatment. Bagi warga yang dalam kategori ringan bisa isolasi di tempat tersebut.

“Itu ada 400 kamar yang tersedia di situ, itu bekas Hotel Soechi. Yang akan kita pergunakan, memang ada sedikit perbaikan,” sebut Bobby.

Baca Juga :  Ketua BKM, Imam dan Muazin Akan di Ikutsertakan BPJS Ketenagakerjaan Oleh Pemko Medan

Bobby menargetkan tempat itu bakal bisa dipergunakan dalam tiga hari ke depan. Dia pun telah bekerja sama dengan rumah sakit untuk alat kesehatan yang digunakan di tempat tersebut.

“Semoga dalam 3 hari ini bisa dibuka. Suah kita kerjasamakan sama beberapa rumah sakit atau RS Pirgadi Medan untuk alkesnya, ini untuk yang ringan ya,” ucap Bobby.

Selain itu, Bobby berbicara soal dua kecamatan di Kota Medan masih tinggi tingkat positif COVID-19. Bobby mengaku bakal melakukan isolasi lingkungan di dua kecamatan itu.

Dua kecamatan tersebut adalah Kecamatan Medan Johor dan Kecamatan Medan Selayang. Menurutnya, meski telah menjalani isolasi dan telah sebulan, kasus di wilayah itu tidak kunjung menurun. Saat ini kedua wilayah itu berstatus zona oranye.

Baca Juga :  Lantik 54 Pejabat Manajerial, Bobby Nasution Sampaikan Pesan Tegas

“Sudah kita sepakati memang kalau secara aturan di Inmedagri dan Ingub di atas 5 rumah baru boleh kita isolasi, namun sudah kita sepakati dengan seluruh Forkopimda karena waktunya sudah lebih dari 1 bulan, dia oranye terus, ini akan kita isolasi,” ujar Bobby.

“Ada dua kecamatan, yang kemarin Gedung Johor di Kecamatan Medan Johor ini masih gitu terus dia di 7 kasus, turun pun ke 4 atau 3 kasus. Ini berarti ditempat tersebut yang pasti pertama kepatuhan proksesnya rendah, mobilitasnya tinggi. Nah ini yang perlu kita lakukan penegasan di lapangan,” ucap Bobby.(01/red)

-->