Ribuan Hektar Sawah di Sergai Diserang Hama Wereng Colklat
sentralberita | Sergai ~ Sebanyak 9 kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, terdiri dari ribuan hektar areal pertanian padi saat ini mulai diserang Hama Wereng Batang Coklat (WBC).
Plt Kepala Dinas Pertanian Sergai, Dedy Iskandar di dampingi Kabid Tanaman Pangan/Holtikultura Chairul, meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
Hal itu disampaikannya saat memantau penyemprotan massal hama WBC yang menyerang area pertanian padi di Kelompok Tani Suka Tani dan Suka Mulia Desa Sukajadi Kecamatan Tanjung Beringin, dikutip Senin(5/7).
Menurut Dedy, berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten Sergai, hama WBC tersebut sudah menyerang area pertanian padi di 9 kecamatan yang ada di Kabupaten Sergai.
“Iya sudah terjadi serangan hama WBC. Saat ini, kita (Dinas Pertanian) bekerja sama dengan para kelompok tani melakukan pengendalian dengan cara melakukan penyemprotan insektisida,” ungkap Plt Kadis Pertanian.
Dedy menjelaskan, saat ini sudah terjadi peningkatan populasi hama WBC pada Masa Tanam (MT) I April – September. Peningkatan populasi tersebut terjadi di 9 Kecamatan yakni, di wilayah Kecamatan Sei Rampah, Teluk Mengkudu, Perbaungan, Dolok Masihul, Pegajahan, Serba jadi, Bandar Khalifah, Tebing Syahbandar dan Kecamatan Tanjung Beringin.
Menurut data yang sudah kita terima dilapangan, dari 9 Kecamatan tersebut, luas waspada serangan mencapai 2000 Ha dengan populasi WBC berkisar antara 5 – 20 ekor/rumpun, dan hal ini juga sudah dilakukan pengendalian massal seluas 1.450 hektar.
Untuk itu, Dedy meminta kepada seluruh petani yang ada di Kabupaten Sergai untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap serangan Hama WBC tersebut. Sebab, jika tidak secepatnya ditanggulangi, maka petani akan mengalami gagal panen (puso).
“Kita sangat berharap, masyarakat petani khususnya petani padi ini dapat meningkatkan kewaspadaannya. Jika terjadi populasi hama WBC, petani harus melakukan pengendalian swadaya terlebih dahulu dengan melakukan penyemprotan insektisida yang dianjurkan,” harap Plt Kadis Pertanian.
Jika peningkatan populasi hama WBC ini semakin meningkat, Dedy meminta petani harus melaporkan hal tersebut kepada Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) yang sudah ditugaskan, sehingga hal ini nantinya bisa ditanggulangi secara bersama-sama.
“Pengendalian swadaya ini sangat penting dilakukan terlebih dahulu, sehingga tidak terjadi peningkatan populasi. Petani harus bisa mandiri, jangan selalu berharap atau menunggu bantuan dari Pemerintah baru dilakukan pengendaliannya,” pungkas Dedy Iskandar.(gs)