Rosalina : Merdeka Belajar, Butuh Pendampingan Serius
sentralberita | Tapsel ~ Program ‘Merdeka Belajar’ membutuhkan arahan, pengawasan dan pendampingan serius. Pasalnya, seorang anak, belum tentu bisa memilih dan menentukan minat serta bakat yang dimilikinya. Disitulah pentingnya peran guru dan orang tua.
Apalagi, dimasa pembelajaran secara dalam jaringan (daring) seperti sekarang ini. Anak – anak ‘terpaksa’ menggunakan handphone sebagai media belajar. Itu tentu butuh pengawasan ketat.
” Merdeka Belajar, sangat bagus. Sebab, bisa dijadikan sebagai sebuah konsep mendalami minat dan bakat anak,” kata Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Tapsel, Ny Rosalina Dolly Pasaribu saat mengikuti webinar Merdeka Belajar dalam Peta Jalan Pendidikan bersama Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, secara virtual di Aula Beringin, eks Kantor Bupati Tapsel, Jalan Kenanga No 74, Kota Padangsidimpuan, Kamis (24/6).
Menurut Rosalina, Merdeka Belajar, bukan berarti memberi kebebasan kepada anak untuk melakukan apa pun. Seperti bebas mau belajar atau tidak, mengerjakan tugas atau tidak.
” Esensinya bukan seperti itu. Merdeka Belajar lebih kepada memberikan kebebasan kepada anak dalam memilih dan menyalurkan minat dan bakatnya,” ujar Rosalina.
Dicontohkannya, apabila ada dua orang anak dalam satu keluarga, tentu saja bisa berbeda minat dan bakatnya. Dan tolak ukur yang digunakan untuk melakukan penilaian juga tidak sama. Sama halnya dengan perlakuan yang diberikan pasti berbeda.
” Orang tua tidak boleh memaksakan kehendaknya. Biarkan dan pandu anak untuk memilih atau menentukan keinginannya. Tugas kita hanyalah mengarahkan. Selanjutnya, lakukan pendampingan dan pengawasan serta memberikan metode pembelajaran yang tepat, ” sarannya.
Sementara, Ketua DWP Tapsel, Ny Mardiani Parulian Nasution berharap, kebijakan merdeka belajar harus memprioritaskan kebutuhan anak sebagai pelajar. Sebab, selama ini, banyak anak didik mengalami kesulitan mempelajari dan mendalami minat atau bidang pelajaran yang disukainya.
Untuk itu, dia berharap, konsep merdeka belajar, dapat menjadi solusi atas kebutuhan masyarakat terutama orangtua. Pihaknya juga, akan mendorong Pemkab Tapsel khususnya Dinas Pendidikan agar merancang metode pembelajaran berbasis project. Sehingga, bisa memacu anak didik untuk lebih berkreasi dan berinovasi, ujarnya.
” Kalau memungkinkan, Dinas Pendidikan bisa menambahkan mata pelajaran pendidikan moral dan karakter anak di Muatan Lokal (Mulok). Pemkab Tapsel melalui Satpol PP, juga harus mengawasi anak-anak ketika bermain di warung internet pada waktu jam belajar,” harapnya.
Selain itu, pihaknya juga meminta Dinas Kominfo memblokir situs-situs tidak pantas yang dapat merusak moral anak bangsa. Kemudian, memperkuat pendidikan agama agar anak – anak memiliki akhlak, etika, adab dan sopan santun yanh baik. (SB/PH).