Mahasiswi FISIP USU, Gaby Octavia Ajak Anak Maksimalkan Waktu Luang dengan Belajar Bahasa Inggris

sentralberita|Medan~Gaby Octavia adalah seorang mahasiswi FISIP USU program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial dengan Supervisor Sekolah Dra. Berlianti, MSP.
Telah melaksanakan kegiatan Praktikum 1 di Panti Asuhan Bani Adam As Medan yang beralamat di Pasar 2 Jl. Mangaan III Ps. II No. 216 MABAR, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Sumatera Utara. Kegiatan Praktikum 1 ini berlangsung kurang lebih selama 3 bulan, dimulai dari bulan Maret 2021 sampai awal bulan Juni 2021.
Kegiatan yang dilakukan selama masa praktikum ini adalah bermain sambil belajar, agar menghindari anak-anak panti merasa jenuh dengan proses pembelajaran yang monoton.
Hal ini juga dilakukan untuk menghibur dan mengembalikan rasa semangat mereka. Setelah kegiatan belajar, Gaby selalu menyediakan cemilan untuk dibagikan kepada para anak panti agar tetap semangat dengan perjumpaan selanjutnya.
Selain belajar, Gaby bersama kedua temannya yaitu Arif dan Farhan juga melakukan kegiatan membuat telur asin bersama anak-anak panti guna mempererat rasa persaudaraan dan gotong-royong diantara mereka.
Dalam melakukan kegiatan praktikum di saat pandemi ini, Gaby dan kedua temannya juga tidak lupa membagikan masker serta melakukan sosialisasi tentang pentingnya penggunaan masker pada masa pandemi Covid-19, serta tata cara membuang masker bekas pakai yang benar.
Setelah beberapa minggu melakukan praktikum di panti tersebut, Gaby melihat kendala berupa terdapat beberapa anak dari level SD yang terlihat kurang memiliki motivasi belajar Bahasa Inggris.
Menyadari hal ini, Gaby tertarik untuk membantu salah satu anak panti yang bernama Rendi Angkat yang berusia 12 Tahun untuk dapat meningkatkan motivasi belajar serta kemampuannya dalam berbahasa Inggris.
Gaby menggunakan metode casework dalam kesempatan kali ini. Metode casework yang digunakan adalah metode casework oleh Zastrow. Terdapat beberapa tahapan proses pertolongan dalam praktek pekerjaan sosial yaitu :
- EIC ( Engagement, Intake, Contract ), pada tahap awal ini melakukan kesepakatan dan kesediaan klien untuk terlibat dalam proses pertolongan.
- Assessment, pada tahap ini melakukan pengenalan lebih dalam terhadap klien dengan wawancara, mempelajari masalah-masalah yang dihadapi oleh klien dan harapan klien. Tools yang digunakan adalah Napoleon Hills untuk mengetahui cita-cita ataupun harapan klien di masa mendatang.
- Planning ( Perencanaan ), dalam tahap ini perencaan yang di buat adalah mendampingi dan memotivasi klien untuk belajar,
kemudian Gaby mencoba untuk menggunakan hp, video pembelajaran, dan lagu – lagu dalam bahasa inggris agar proses belajar tidak membosankan mengingat usia klien yang masih tergolong anak-anak. - Intervention ( Intervensi ), pada tahap ini Gaby menilai dan memastikan bahwa pelaksanaan intervensi sejalan dengan perencanaannya. Dan melihat apa perkembangan yang terjadi selama proses intervensi berlangsung.
- Evaluation ( Evaluasi ), tahap ini merupakan tahap dimana Gaby mengkaji kembali program intervensi yang telah ditetapkan dan juga mengetahui apakah hasil dari intervensi sudah tepat atau belum.
Setelah menerapkan tahapan-tahapan tersebut, Rendi sudah mulai menyukai pelajaran Bahasa Inggris dan percaya diri dengan kemampuannya. Gaby berharap kliennya tersebut semakin memiliki keinginan untuk meningkatkan kemampuan belajar Bahasa Inggris dan meningkatkan kualitas berbahasa Inggris secara maksimal.
Di akhir masa praktikum, Gaby dan kedua teman praktikumnya Arif dan Farhan meminta para anak-anak panti untuk membuat tulisan yang berisikan kesan dan pesan mereka selama Gaby dan teman-temannya di panti tersebut, kemudian mereka juga melakukan acara perpisahan dengan para anak-anak panti. acara perpisahan diisi dengan membagikan souvenir berupa cemilan dan sembako. Gaby berharap apa yang telah dilakukan selama PKL di panti tersebut dapat berkesan dan bermanfaat.