Jadikan Kebhinekaan Sebagai Motor Pembangunan Daerah
sentralberita | Tapsel ~ Kebhinekaan merupakan satu asset bangsa dan daerah yang harus dijaga dan dirawat dengan baik. Bahkan, kebhinekaan harus bisa dijadikan sebagai motor penggerak pembangunan daerah.
Falsapah Pancasila “Bhineka Tunggal Ika” harus diamalkan. Dalam falsapah itu telah diatur bagaimana kita menyikapi keberagaman suku, agama dan ras.
“Mari terus jaga toleransi, integrasi, dan sinergisme di tengah kemajemukan kita. Meski berbhinneka tapi kita tetap satu,” kata Bupati Tapsel, Dolly Pasaribu, usai mengikuti Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila secara virtual, Selasa, kemarin.
Dalam kesempatan itu, Dolly mengajak seluruh masyarakat agar terus mengamalkan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga, kerukunan dan kekompakan tetap terjaga. Dan pada gilirannya, pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat bisa terwujud, ucapnya.
Diungkapkannya, pada upacara Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Jakarta terlihat peserta memakai pakaian adat dari berbagai daerah. Itu jelas menggambarkan banyaknya suku yang ada di Indonesia. Namun, meski berbeda kita tetap dalam satu kesatuan negara Indonesia, ujarnya.
Yang tidak kalah pentingnya kata Dolly, mari tetap menjaga semangat gotong royong. Termasuk dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19, di Tapsel. Pemerintah dan masyarakat harus bersinergi dengan selalu menerapkan protokol kesehatan, pungkasnya.
Turut hadir, Wakil Bupati Tapsel, Rasyid Assaf Dongoran, Sekretaris Daerah, Parulian Nasution, Asisten, Staf Ahli, pimpinan OPD dan Kepala Bagian.
Sebelumnya, pada acara peringatan Hari Lahir Pancasila yang mengusung tema “Pancasila dalam Tindakan, Bersatu Untuk Indonesia Tangguh”, seluruh peserta mendengarkan amanat Presiden RI.
Dalam amanatnya, Presiden RI, Joko Widodo mengatakan, tantangan yang dihadapi Pancasila semakin berat. Maka dari itu dia meminta kepada semua kalangan, agar momentum Hari Lahir Pancasila dapat dimanfaatkan untuk mengokohkan nilai-nilai berbangsa, bermasyarakat dan bernegara.
Presiden juga mengatakan, kita harus mewaspadai meningkatnya rivalitas dan kompetisi, termasuk rivalitas antara nilai-nilai dan rivalitas antar ideologi. Ideologi transnasional cenderung meningkat memasuki berbagai lini kehidupan masyarakat dengan berbagai cara dan berbagai strategi.
Di akhir amanatnya, presiden mengajak seluruh Aparat Pemerintahan, tokoh agama, tokoh masyarakat, para pendidik, kaum profesional, generasi muda Indonesia dan seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu padu dan bergerak aktif dalam memperkokoh nilai-nilai Pancasila, untuk mewujudkan cita-cita bersama menuju Indonesia maju.(par/red)