Terbelit Hutang, Ibu 3 Anak di Sergai Gantung Diri
sentralberita | Sergai ~ Diduga mengalami depresi akibat tekanan ekonomi dan terlilit hutang-piutang, membuat seorang Ibu Rumah Tangga di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Insiden dikutip Minggu (9/5), terjadi kemarin malam sekira pukul 19.15. Korban diketahui berinisial Ras (40) seorang pekerja buruh batu asal Dusun Kenari Desa Melati, Kecamatan Perbaungan, Sergai.
Dia ditemukan tewas gantung diri di sebuah kamar miliknya dengan seulas tali.
Informasi diperoleh, korban pertama kali ditemukan anak kandung korban, Rama Dana Pikri (22), di mana sebelumnya anak korban mencari ibunya untuk berbuka puasa namun tak kunjung jumpa.
Namun sekitar pukul 19.15, anak korban merasa curiga dan melihat sebuah kamar kosong yang terletak di belakang. Setelah dibuka pintu kamar korban sudah dalam kondisi tergantung dengan seulas tali.
Atas kejadian tersebut anak korban langsung menelpon orang tuanya, Edy Yusuf (44) bahwa ibunya sudah meninggal dunia dengan cara gantung diri.
Setelah mendengar peristiwa tersebut suami korban langsung pulang ke rumah dan melihat istri sudah meninggal dunia.
“Awalnya kita syok mendengar peristiwa tersebut, karena kita baru lihat tadi sore korban habis pulang kerja dari pabrik kilang batu. Usai berbuka puasa dapat kabar korban sudah ditemukan gantung diri,” ucap warga sekitar di lokasi kejadian.
“Korban memiliki tiga orang anak, tapi yang pasti dugaan masalah ekonomi,” ungkap warga.
Kapolres Sergai, AKBP Robin Simatupang didampingi Kapolsek Perbaungan AKP V. Simanjuntak, membenarkan peristiwa IRT ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri.
“Hasil olah TKP dan mengumpulkan serangkaian korban meninggal dunia akibat gantung diri dengan seulas tali. Karena di lokasi korban tidak ditemukan tanda tanda kekerasan baik benda tumpul maupun benda tajam,” ucap Kapolres Sergai.
Menurut keterangan saksi dan keluarga, korban memang sedang mengalami depresi karena tekanan ekonomi. Bahkan menurut suami korban, istrinya memiliki beberapa hutang piutang di beberapa tempat perkreditan sehingga dugaan sementara korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
“Atas peristiwa tersebut, pihak keluarga korban juga merasa keberatan jika korban akan dilakukan aotupsi. Sehingga pihak keluarga sepakat untuk membuat surat pernyataan agar korban tidak dilakukan otopsi,” pungkas Kapolres Sergai.(gs)