Tinggi Muka Air Danau Toba Meningkat Selama Operasi TMC
sentralberita | Jakarta ~ Tinggi Muka Air (TMA) Danau Toba, Sumatera Utara, terpantau meningkat signifikan setelah dilaksanakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
Kondisi TMA Danau Toba terungkap dalam rapat evaluasi penerapan upaya TMC secara daring, yang dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan.
Rekayasa cuaca untuk menurunkan hujan di daerah tangkapan air Danau Toba itu dilakukan karena level TMA di sana sudah mendekati titik minimum.
“Selama operasi dilaksanakan, tim TMC berhasil meningkatkan efektif inflow Danau Toba di atas target yang ditetapkan sebelumnya,” kata Kepala BPPT Hammam Riza lewat siaran pers yang diterima Kamis (6/5).
Hammam mengatakan efektif inflow meningkat di atas baseline inflow yang ditargetkan oleh PT Inalum (Persero) sebesar 138,6 m3/dt.
“Ini berarti terjadi peningkatan inflow yang berdampak pada kenaikan TMA sehingga diharapkan berkontribusi dalam pengelolaan SDA di Danau Toba lebih baik lagi,” katanya.
Dari sisi akumulasi curah hujan selama operasi TMC berdasarkan data JAXA Global Rainfall Watch (GSMaP) tercatat sebesar 361 mm. “Berdasarkan data tersebut, maka selama periode TMC terjadi peningkatan curah hujan 36,3 persen dari curah hujan historisnya, dan meningkatkan efektif inflow melebihi baseline inflow sebesar 3,8%,” ujar Kepala BPPT.
Dari hasil pemantauan akhir kegiatan TMC, Jumat (30/5/2021) lalu, TMA Danau Toba telah mengalami kenaikan 8,5 sentimeter dibandingkan dengan tinggi muka air yang dipantau pada awal kegiatan TMC.
Kenaikan TMA ini diharapkan menjadi angin segar bagi PT Inalum (Persero) yang memanfaatkan air dari Danau Toba sebagai sumber utama untuk 3 bendungan, yaitu Bendungan Pengatur, Bendung Sigura-gura, dan Bendungan Tangga, dan 2 Pembangit Listrik Tenaga Air (PLTA) yaitu PLTA Sigura-gura dan PLTA Tangga yang merupakan sumber listrik utama untuk pengoperasian pabrik peleburan aluminium.
Selain menko maritim dan kepala BPPT, rapat evaluasi tersebut juga dihadiri oleh Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Dwikorita Karnawati, Pelaksana Harian (Plh) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Agus Haryono, dan perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, PT Inalum, dan Perum Jasa Tirta I.(bs)