Pemkab Sergai Tutup Kampung Ramadhan Guna cegah klaster COVID-19

sentralberita | Seirampah ~ Pemkab Serdang Bedagai menutup kegiatan Kampung Ramadhan dalam upaya memutus mata rantai penularan terhadap COVID-19 di daerah itu.

Sekda Serdang Bedagai, Faisal Hasrimy, di Seirampah, dikutip Kamis (29/4),  mengatakan, sejak Selasa (27/4) Pemkab Sergai menutup kegiatan Kampung Ramadhan 1442 Hijriah yang ada di Komplek Masjid Agung.

“Hal itu dilakukan untuk menghindarkan terjadinya klaster baru penyebaran COVID-19. Penutupan tersebut juga berdasarkan surat Sekdakab Nomor: 18.36/490.1/2514/2021 tanggal 26 April 2021,” katanya.

Sekda menyebut saat ini Kabupaten Serdang Bedagai berada di zona oranye berdasarkan Peta Zonasi Risiko dari Website Covi19.go.id.

Untuk itu pihaknya mengimbau seluruh masyarakat “Tanah Bertuah Negeri Beradat” jangan lengah dan kendor untuk menerapkan protokol kesehatan melalui 5 M yaitu menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, mengurangi aktifitas di luar rumah dan menjauhi kerumunan.

Baca Juga :  Kapolsek Tanah Jawa Bersama Bhayangkari Melayat Ke Rumah Personil Yang Meninggal Dunia

Ia mengatakan Kampung Ramadhan yang telah diresmikan oleh Bupati Darma Wijaya pada awal Ramadhan lalu, diharapkan dapat membangkitkan geliat perekonomian melalui UMKM.
Hal ini karena perekonomian masyarakat sempat mengalami kelesuan di masa pandemi.

“Namun, dengan alasan tetap memprioritaskan kesehatan masyarakat, maka Kampung Ramadhan yang menampilkan potensi dan beragam jenis makanan serta minuman untuk berbuka puasa harus kami tutup. Kami tidak ingin wabah corona semakin meluas dan menimbulkan klaster baru di Serdang Bedagai,” katanya.

Sebelumnya Pemkab Serdang Bedagai menggelar Rakor yang dipimpin langsung oleh Bupati Darma Wijaya bersama unsur Forkopimda untuk membahas perkembangan COVID-19.
Dalam rapat tersebut, Bupati menekankan beberapa poin penting terhadap kinerja OPD yang tergabung dalam Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.

Baca Juga :  Pastikan Masyarakat Merasa Aman Sat Lantas Polres Tanjung Balai Gelar Blue Light Patrol dan Penjagaan

Bupati dengan tegas menyebut jika saat ini bukan lagi politik, melainkan kinerja dalam menangani pandemi yang akan jadi penentu masa depan jabatan pihak-pihak terkait dan berharap totalitas kerja serta kesungguhan dalam setiap proses percepatan penanganan.

“Tak perlu kita saling buang badan, saling lempar tanggung jawab, semua harus solid. Mari kembali kita kuatkan barisan untuk bersama-sama menghadapi tantangan pandemi ini, demi memutus mata rantai penyebarannya dan kita bisa hidup normal seperti sebelumnya,” katanya.(hc)

-->