Pegawai PDAM Mual Natio Dituding Arogan
srntralberita | Tarutung ~ Matinya aliran air PDAM ke pelanggan, mamaksa ibu rumah tangga melapor ke Kantor PDAM memohon supaya aliran air berjalan normal.
Pelanggan dengan nomor sambungan 01-09-6471 merasa kecewa karena Pegawai PDAM berinisial TM menyatakan bahwa pelanggan menunggak 2 (dua) bulan, kemudian pelanggan pulang ke rumah mengambil tanda bukti pembayaran, setelah menunjukkan kepada TM lalu ia minta maaf.
Kemudian esoknya (09/04/2021) pelanggan melapor ke Kabag Tehnik PDAM selaku yang membidangi distribusi air berinisial LS, namun pelanggan seorang ibu rumah tangga TP (63) bersoal dengan Kabag Tehnik, katanya “si Retno Nababan tidak ada melapor”, kebetulan pelapor satu komplek dengan si Retno, lantas dijawab pelapor “bukan si Retno yang membayar air saya”.
Sampai akhirnya Kabag Tehnik PDAM mengusir pelapor yang seorang ibu rumah tangga dari kamarnya, seraya menyatakan “Kalo ada kenal silahkan melapor ke atas, saya tidak takut”.
Kejadian seperti ini sebenarnya tidak perlu terjadi karena itu termasuk sifat arogansi yang harus dihindari.
Pelanggan meninggalkan PDAM dengan perasaan kesal dan fikiran yang tidak menentu karena ancamannya air tidak akan diperbaiki. Diduga Direktur PDAM tidak pernah memberikan arahan kepada bawahannya tentang pelayanan publik.
Tindakan Kabag Tehnik PDAM yang mengusir pelanggan dari kamarnya sangatlah tidak terpuji, seharusnya dia sadar bahwa kantor itu dibangun dari uang rakyat kecuali pelanggan itu membahayakan atau katakanlah teroris. Bupati Tapanuli Utara Drs. Nikson Nababan, M.Si kepemimpinannya sudah merakyat dengan mengayomi rakyatnya dengan motto Senyum, Sapa, Salam, namun sayang tidak diikuti bawahannya. (Hc)