Terkait Data Kemiskinan, BPS Medan Jangan “Tidur”
sentralberita | Medan ~ Anggota DPRD Kota Medan dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) mengaku prihatin dan mempertanyakan kinerja Badan Pusat Statistik (BPS) Medan, yang samasekali belum mengupdate atau memiliki data angka kemiskinan di daerah tersebut. Bahkan dalam beberapa tahun belakangan ini BPS Medan samasekali tidak mengupdate angka kemiskinan.
“Apalagi sudah hampir setahun ini pandemi Covid-19 melanda tanah air khususnya di Kota Medan, tapi BPS samasekali tidak memiliki data angka.kemiskinan yang ada. Untunitu kita minta BPS Medan jangan “tidur” dalam menjalankan tugasnya,”kata Sekretaris Fraksi PAN DPRD Kota Medan ini dalam keterangan persnya kepada wartawan di Medan, Selasa (2/3/2021).
Edi Saputra mengaku perlunya BPS mengupdate dan merilis data kemiskinan yang ada di Kota Medan, agar bisa menjadi pembahasan dan keputusan bagi.legiskatif dan eksekutif dalam menentukan dan memutuskan porsi anggaran. “Bagaimana kita mau bekerja untuk rakyat, dan apa yang mau kita anggarkan jika data saja tidak kita miliki. Sehingga wajar saja beberapa belakangan ini kalangan warga khususnya diyakini masyarakat kurang mampu, banyak yang mengeluh dan merasa tidak mendapat perhatian dan sentuhan dari pemerintahnya,”beber Edi Saputra.
.
Lebihlanjut Edi Saputra mengaku saat menelusuri jaringan internet atau google, hingga melihat situs BPS Medan untuk mengetahui soal data kemiskinan yang ada hanya tertera tahun 2016. Sehingga itu artinya intansi tersebut kinerjanya lemah bahkan diyakini tidak bekerja.
“Sekali lagi ini sungguh sangat prihatin dan miris, jika data saja tak ada bagaimanalah mengatasi kemiskinan di Medan, apalagi mensejahtrakannya.,”tukas wakil rakyat asal pemilihan Medan IV meliputi Kecamatan Medan Denai, Area, Kota, dan Amplas..
Sebaliknya, lanjut Edi, pihaknya mengapresiasi kinerja BPS Sumut yang telah mengupdate data kemiskinan mengalami peningkatan sebesar 0,39 poin yaitu dari 8,75 persen pada Maret 2020 menjadi 9,14 persen pada September 2020.
Berdasarkan data diperoleh, jelas Edi, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara Syech Suhaimi mengatakan kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin pada periode Maret 2020 dan September 2020 disebabkan oleh adanya pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia.
Menurut Syech, angka kemiskinan ini setara dengan 1,36 juta jiwa pada September 2020 atau bertambah sekitar 73 ribu jiwa dalam satu semester terakhir. “Makanya kita berharap BPS Medan hendaknya memberikan dan mengupdate data seperti dilakukan Sumut ,”ujarnya. (01/red)