Proyek Danau Toba Bukan Penunjukan Langsung

sentralberita | Jakarta~ Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi  (Kemenkomarves) menyatakan tidak ada penunjukan langsung terhadap perusahaan asal Swiss, Mister Loo untuk menggarap proyek toilet dan air bersih berstandar internasional di area-area wisata Danau Toba, Sumatera Utara. 

Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Odo Manuhutu mengatakan pihaknya mengajak kerja sama Mister Loo untuk berinvestasi di Danau Toba. Ia menyebut perusahaan itu memiliki standar tertentu dalam menggarap proyek sarana dan prasarana toilet.

“Terkait Mister Loo, istilah yang tepat mungkin bukan ditunjuk tetapi diajak untuk berinvestasi di Danau Toba. Jadi tidak ada istilah menunjuk tetapi lebih tepat mengajak mereka untuk berpartisipasi,” ucap Odo, Sabtu (20/2).

Kendati begitu, Odo menyatakan pemerintah terbuka dengan semua pihak yang ingin menggarap sarana dan prasarana toilet di Danau Toba. Hal yang penting, memiliki standar terbaik dalam membangun toilet di kawasan wisata.

Baca Juga :  Perayaan Paskah Raya HKBP, Bobby Nasution Ingin Terus Didampingi Jemaat HKBP

“Semua perusahaan kami terbuka. Kebetulan saja ada Mister Loo yang memiliki standar tertentu, sehingga wisatawan domestik atau internasional pada saat melakukan kunjungan ke spot-spot paling tidak memperoleh pelayanan yang prima,” jelas Odo.

Ia berharap toilet di kawasan wisata bisa memiliki kualitas seperti di pusat perbelanjaan. Dengan demikian, lebih banyak masyarakat yang mau pergi ke kawasan wisata di dalam negeri.

“Sama seperti jika kita melakukan kunjungan ke mal-mal, ada standar-standar tertentu yang diperoleh,” ucap Odo.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengaku telah menggandeng Mister Loo untuk menggarap proyek toilet dan air bersih berstandar internasional di area-area wisata Danau Toba.

Baca Juga :  BPODT Gandeng Kopi Setara Gali Potensi Atraksi Wisata Alam dan Petualangan di Danau Toba

Luhut merinci sudah ada 25 toilet baru yang dibangun dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) berbagai perusahaan. Namun, ia mengatakan pengelolaan dan proyek toilet itu akan dilakukan oleh Mister Loo.

Luhut menyebut seindah apapun sebuah destinasi wisata, akan berkurang keindahannya bila tidak ada toilet dengan akses air bersih yang baik.

Sementara, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan terdapat 42 paket pengerjaan untuk penataan di Labuan Bajo. Namun, khusus Cipta Karya hanya 22 paket. (cnn/red)

-->