Tangkap Penghina Pesantren Musthafawiyah Purba Baru

sentralberita|Medan~ Puluhan arbituren (alumni) keluarga besar Pondok Pesantren (Ponpes) Musthafawiyah Purba Baru, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), mendatangi Wakil Ketua DPRD Sumut, Harun Mustafa Nasution di ruangannya Gedung Dewan Jalan Imam Bonjol Medan, Selasa (9/2/2021).
Kedatangan mereka untuk menyampaikan dukungan dan mendesak kepolisian mengusut dan menangkap pelaku penghinaan terhadap Pesantren Musthafawiyah.
Muhammad Hasbi Simanjuntak, selaku juru bicara pada pertemuan itu menyebutkan sejumlah elemen yang hadir diantaranya yakni Keluarga Arbituren Mustafowiyah, Majelis Misbahul Muslimin Sumut, Mustafa Husein Lubis .
Ketua KAHMi Pematangsiantar yang juga alumni Musthafawiyah, Anwar Simangunsong. Kemudian Aksi Kesetiakawanan Sosial Indonesia Raya (Aksira) Sumut, Muhammad Siswadi SH. Ikatan Dosen Keluarga Arbituren Mustafowiyah Indonesia (Idolamuse), Mayurida MPd, dan Ikatan Mubaligh Antar Masjid Sumut, Muhammad Daud MPd serta DPD KAMUS Kota Medan.
Kedatangan mereka menemui Harun Mustafa Nasution juga terkait pimpinan dewan dari Fraksi Gerindra tersebut merupakan cucu keturunan pendiri dan pemilik pesantren Musthafawiyah Purba Baru.
Pertemuan itu membahas sejumlah foto viral yang diduga menghina Pesantren Musthafawiyah Purba Baru, dimana dalam foto-foto viral itu, terlihat seorang pria yang sedang menggendong anak berfoto di depan pesantren Musthafawiyah Purba Baru.
Wajah si pria terlihat diganti dengan wajah anjing. Ada juga foto kepala anjing yang diletakkan di dalam foto pesantren.Terlihat juga kata-kata hinaan yang dituliskan di dalam foto.
Di foto lainnya, terlihat foto orang yang wajahnya diedit menjadi wajah tokoh Cu Pat Kai (berwajah mirip babi). Selain itu, ada kalimat ‘guru guru nya dukun santet’ yang dituliskan dalam foto itu. Bahkan terlihat juga foto seseorang hasil editan berwajah binatang berada di kawasan Ka’bah.
Hasbi menegaskan,penghinaan pesantren tempat dia mengeyam pendidikan menengah tersebut, tidak hanya membuat keresahan para arbituren atau alumni, tapi juga seluruh umat muslim di tanah air hingga mancanegara.
” Ini bukan persoalan sepihak kami saja, tapi seluruh guru dan alumni hingga umat muslim di tanah air hingga mancanegara. Sebab pesantren Musthafawiyah sebagai salahsatu pesantren terbesar di Sumut yang sudah terkenal di tanah air hingga manacenegara,”tegasnya.
Untuk itu, Hasbi mengaku kalangan alumni dan sejumlah lembaga telah sepakat melayangkan surat dan mendesak Polda Sumut untuk segera menangkap pelaku.
“Seluruh alumni di Indonesia bahkan hingga mancenagara sudah minta agar kasus ini diusut tuntas, dan si pelaku segera diamankan. Polisi harus segera menangkap si pelaku, agar jangan sampai para alumni yang menangkapnya duluan dan bertindak sendiri terhadap si pelaku,”tukasnya.
Lebih lanjut Hasbi mengaku para pejabat alumni pesantren khususnya ketua MUI Sumut dan Sekjen MUI Sumut juga meminta para lembaga alumni Pesantren Musthafawiyah agar terus menyikapi kasus penghinaan tersebut.
Dia menambahkan kedatangan mereka ke dewan juga guna meminta dewan agar terus mengawal kasus tersebut.
Sementara itu, Harun Musthafawiyah pada pertemuan itu meminta pihak terkait mulai dari pemerintah daerah hingga pusat, agar menyikapi kasus penghinaan tersebut.
“Kapolda Sumut, Kapolri hingga Menteria Agama harus segera bertindak dan menyikapi kasus penghinaan ini. Sebab Pesantren Musthafawiyah sebagai salahsatu pesantren terbesar di tanah air ini sudah merupakan simbol kebesaran umat Islam,”tegas dia.
Harun menegaskan kasus ini harus diusut agar diketahu siapa aktor dibalik penghinaan tersebut dan apa tujuannya.
” Pemerintah hingga Kapolri harus segera bertindak, jangan sampai ini menjadi kemarahan umat muslim di tanah air hingga dunia. Apalagi pelaku juga membuat penghinaan di lingkungan Ka’bah,”katanya.(SB/01/mal)