Rp47 Triliun Diguyur Tahun Ini Beli Vaksin Corona
sentralberita | Jakarta ~ Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo akan menggunakan sisa dana dari kebijakan berbagai beban (burden sharing) antara pemerintah dan bank sentral sebesar Rp47 triliun tahun lalu untuk membeli vaksin corona tahun ini.
“Tahun lalu burden sharing itu masih sisa Rp47 triliun, nah ini carry over di 2021 untuk beli vaksin,” ucap Perry dalam Executive Lecture BI & Infobank: Membangun Optimisme Pasca Pandemi Covid-19, Jumat (22/1).
Dengan keputusan itu, ia menjamin dana untuk penyediaan hingga distribusi vaksin covid-19 akan terpenuhi pada 2021. Terlebih, pemerintah juga sudah mengalokasikan dana tersendiri untuk program vaksinasi.
Diketahui, BI dan pemerintah melakukan burden sharing dalam memenuhi dana penanganan dampak pandemi virus corona dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Sesuai kesepakatan, dana penanganan dampak pandemi virus corona dan program PEN terbagi atas tiga kategori. Pertama, pembiayaan public goods senilai Rp397,56 triliun yang sepenuhnya akan ditanggung oleh BI, dengan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) dengan mekanisme private placement.
Kedua, pembiayaan non-public goods sebesar Rp177,03 triliun, terdiri dari anggaran untuk stimulus UMKM Rp123,46 triliun dan dukungan korporasi non-UMKM Rp53,57 triliun. Kebutuhan dana ini seluruhnya akan ditanggung pemerintah lewat penjualan SBN ke pasar.
Ketiga, belanja non-public goods lainnya Rp328,87 triliun. Kebutuhan dana ini sepenuhnya akan dipenuhi oleh pemerintah melalui penjualan obligasi ke pasar keuangan dengan market rate.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengalokasikan anggaran penanganan pandemi covid-19 sebesar Rp61,84 triliun pada 2021. Jumlah itu masih bisa bertambah seiring dengan perkembangan kasus penularan covid-19.
Dana sebesar Rp61,84 triliun akan digunakan untuk antisipasi pengadaan vaksin covid-19 sebesar Rp18 triliun dan antisipasi imunisasi Rp3,7 triliun, serta sarana dan prasarana, laboratorium, penelitian dan pengembangan (litbang) sebesar 1,3 triliun.
Lalu, antisipasi bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) peserta bukan penerima upah (PBPU) dan bukan pekerja (BP) kelas III Rp2,4 triliun, serta carry over SILPA 2020 untuk penanganan kesehatan dan vaksin covid-19 sebesar Rp36,4 triliun. (cnn/ras)