Safari Dakwah KH Idrus Ramli di Masjid Darul Haq, Paparan Fitnah Akhir Zaman Lebih Berbahaya dari Virus Covid 19

setralberita|Medan ~KH Idrus Ramli mengisi ceramah pengajian safari dakwah di masjid Darul Haq,Bandar Khalifah Percut Sei Tuan,Minggu pagi (10/1/2021).
Dihadapan ratusan jamaah,KH Idrus Ramli mengawali ceramahnya dengan mengemukakan keutamaan pondok pesantren ilmu agama dan Pondok Tahfiz.
” Pondok Pesantren Ilmu Agama lebih Utama daripada pondok Tahfiz,sama sama bagus namun nilai dan keutamaan pondok agama lebih besar,karena mengajarkan ilmu agama luas keutamaannya”,ujar Idrus.
Lebih lanjut Idrus Ramli menyebutkan saat ini banyak fintah beretebaran,fitnah akhir zaman,apalagi fitnah aqidah.
“Kita harus tau fitnah,jadi kalau ada orang mengaji tidak sesuai dengan kaji kaji orang terdahulu,berarti itu fitnah”,jelasnya.
Dikatakan,fitnah demi yang terjadi saat ini jauh lebih berbahaya dari paparan Covid 19,karenanya harus berhati hati.Saat ini banyak orang beriman di pagi hari,sore hari sudah menjadi kafir.
“Inilah fenomena yang ada saat ini.Makanya kita harus konsisten dengan kajian kajian ilmu keagamaan yang baik sesuai ahlusunnh waljamaah,dengan memperbanyak mendengarkan pengajian di majelis ilmu”,pintanya.
Idrus menyoroti kondisi saat ini,karena banyaknya ajaran – ajaran Islam yang mulai dirontokkan satu persatu oleh wahabi,Syiah dan kaum liberal,makanya harus berhati hati.
“Ajaran – ajaran Islam dipotong secara perlahan,aqidah didangkalkan”,tandasnya.
Karena itu Idrus berpesan,kader – kader disini ( masjid Darul Haq) agar jangan sampai terpapar fitnah,makanya jangan tinggalkan majelis keilmuan.
Untuk itu pula ia mengajak agar kaum muslimin dan jamaah agar kembali kepada Al Qur,an,dan jangan ada keraguan padanya.Karena orang – orang jahiliyah dulu jelas mengakui kemurnian Al Qur,an yang bersumber dari Allah.
“Kalau Al Qur’an bukan datang dari Allah,manusia pasti bisa menirunya.tapi nyatanya tidak ada satupun manusia yang sanggup membuat apalagi memalsukannya”,ujar Idrus.
KH Idrus Ramli lantas merangkai cerita bagaimana sikap para sahabat terhadap nabi Muhammad SAW pada masa lalu.
Diceritakan,apapun persoalan sahabat pada zaman itu selalu dilaporkan kepada nabi.Tidak ada yang mau di makan lapor nabi,sahabat sakit mengadu kepada nabi,ada persoalan di masyarakat diadukan kepada nabi.
“Jadi,meski nabi sudah wafat,tapi sesungguhnya masih hidup,dan tetap memonitor apa yang kita perbuat.
Kalau kita berbuat baik,maka Nabi mendoakan kita,dan kalau kita berbuat yang tidak baik,Nabi akan memohonkan ampun kepada Allah atas perbuatan kita”,sebutnya.
Idrus kemudian merangkai ceramahnya juga dengan fenomena saat ini,ada orang yang berdalih menjaga umat agama lain yang sedang beribadah,dengan dalih Rahmatan lilalamin.
Menurut Idrus Ramli,hal tersebut tidak ada kaitannya,hanya dihubung – hubungkan saja,tidak ada kaitannya,sembari mengutip potongan surah Al ikhlas ‘ Lakum dinukumwaliyadiin’.
Selanjutnya Idrus juga,menyoroti istilah Islam Nusantara,menurutnya dalam Islam tidak dikenal Islam Nusantara,tapi kalau Islam di Nusantara seperti Islamnya ulama ulama terdahulu,Ahlu Sunnah waljamaah ya bagus – bagus saja.
Usai melakukan ceramah,acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Menjawab pertanyaan tertulis jamaah,banyaknya ulama dan aktivis yang ditangkap oleh penguasa karena sikap kritisnya,Idrus Ramli menegaskan
Soal tangkap menangkap sudah dari dulu,dan yang ditangkap selalu yang berbeda dengan penguasa.
” Kita doakan saja,agar ulama kita yang ditangkap agar dilindungi Allaw SWT,”katanya singkat.
Sebelumnya,ketua Panitia yang Mu’allim Masjid Darul Haq,Muhammad Abidin dalam sambutannya meminta jamaah agar meningkatkan ukhuwah Islamiyyah dan memperbanyak menghadiri pengajian dan terus memakmurkan masjid.(SB/FS)