Hari Ini Masa Tenang, KPU Medan Minta Alat Peraga Kampanye Dibersihkan

sentralberita|Medan~ Hari ini, Minggu (6/12/2020) meruapakan terakhir terakhir kampanye atau yang sering disebut hari tenang. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Medan meminta kepada kedua paslon agar membersihkan seluruh alat peraga kampanye yang terpasang.

“Minggu (6/12/2020), kita sudah memasuki masa tenang dan kedua paslon maupun timnya tidak boleh melaksanakan kampanye di tengah masyarakat lagi,”ujar Komisioner KPU Medan Zefrizal saat memberikan sambutan pada Debat Kandidat Pilkada Medan 2020 Putaran III di Hotel Grand Cityhall Medan, Sabtu (5/12/2020) malam.

Zefrizal mengucapkan syukur pelaksanaan debat kandidat di masa kampanye Pilkada Medan yang berlangsung tiga putaran telah berjalan dengan baik.

Mengawali sambutannya, Zefrizal menyampaikan kepedihan yang mendalam terhadap Ketua KPU Medan Agussah Ramadhani Damanik karena ibunda tercintanya dipanggil yang Maha Kuasa untuk selama-lamanya. Kepada segenap peserta debat, Zefirizal mengajak menundukkan kepala berdoa, semoga almarhumah di terima disiNya dan kepada Agussah untuk tabah dan kuat menerima kepegian ibundanya.

Debat disiarkan langsung secara Live dari lembaga penyiaran swasta yang dihadiri Komisioner KPU Medan yakni Zefrizal, Eddy Suhartono dan Nana Miranti, Ketua Bawaslu Kota Medan Payung Harahap didampingi komisioner Julius Anggiat Lamhot Turnip, para pendukung pasangan calon yakni Ketua DPD Golkar Sumut H Musa Rajeck Shah, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Medan Burhanuddin Sitepu dan lainnya.

Pasangan nomor urut 2 M Bobby Afif Nasution-Aulia Rachman menuding banjir ini merupakan salah satu bukti kegagalan Pemko Medan dalam menjalankan kolaborasi dengan pemerintah daerah sekitarnya salah satunya Kabupaten Karo.

Baca Juga :  Upaya Sukseskan Pilkada 2024 di Kota Medan, KPU Medan Bangun Sinergitas dengan Jurnalis

Sedangkan pasangan nomor urut 1 Akhyar Nasution-Salman Alfarisi menyatakan terjadinya banjir kemarin bukan karena kegagalan Pemko Medan saja sebab banjir bukan hanya terjadi di Kota Medan, tetapi juga beberapa daerah lainnya seperti kawasan Deliserdang, Binjai, Langkat, Serdangbedagai Tebing dan lainnya.

Ini akibat kegagalan kolaborasi pusat dengan provinsi dan kolaborasi provinsi dengan Kota Medan dan juga kabupaten/ kota di sekitar Kota Medan.

Terkait terorisme dan radikalisme, pasangan Akhyar Nasution-H Salman Alfarisi menyatakan terorisme dan radikalisme muncul berpangkal dari rasa keadilan.

“Jika kita bisa menjaga hal itu menjaga memberikan keadilan memberikan kesempatan yang sama kepada semua warga Kota Medan untuk berpartisipasi dalam membangun kota Medan, saya kira radikalisme dan terorisme itu tidak akan tumbuh subur di Kota Medan.

Karena kita akan memperlakukan semua warga kota Medan dengan adil sesuai dengan proporsi tugasnya inilah strategi kita membangun Kota Medan bersama karena Medan itu memang kotanya majemuk dan berbhineka. Jadi semuanya diberikan kesempatan yang sama,” ungkapnya.

Sedangkan Bobby-Aulia pemerintah kota Medan wajib menanamkan ke dalam diri anak maupun pelajar terkait pendidikan keindonesiaan.
“Ini yang penting kita tanamkan di dunia pendidikan kita tentang Bhineka Tunggal Ika yang berbeda-beda tetapi tetap satu.

Ini perlu ditekankan Pemko Medan juga melibatkan perangkat yang paling bawah kepala lingkungan, kelurahan, kecamatan, wajib mengedukasikan hal yang baik-baik hingga tidak ada perpecahan di antara suku bangsa,” tukasnya.

Di akhir debat pasangan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi mengajak mahasiswa, ibu-ibu, bapak-bapak, para pedagang, abang becak sopir buruh dan semua masyarakat Kota Medan untuk bersama-sama menciptakan Pilkada Medan yang aman damai tertib.

Baca Juga :  Hasan Basri Sagala Sosok Sederhana dan Merakyat

“Ayo kita ciptakan pemilu yang jujur bersih sehingga tidak ada intimidasi tidak ada hal yang mengganggu dan merugikan masyarakat. Inilah saatnya kita menunjukkan kemerdekaan dalam memilih pemimpin Kota Medan. Kami juga memohon maaf apabila di masa masa kampanye ada yang kurang berkenan.

Kami berupaya semaksimal mungkin untuk menciptakan Pilkada yang bahagia gembira karena memang visi misi membuat Kota Medan nyaman dan warganya bahagia,” tegasnya sambil mengajak warga mencoblos nomor 1 pasangan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi.

Sedangkan pasangan Bobby-Aulia menyampaikan Kota Medan adalah miniatur Indonesia di mana segala suku bangsa agama hidup rukun dan damai di dalamnya.

“Kolaborasi Medan berkah bertekad kuat mewakafkan diri kami untuk menyelesaikan masalah seperti banjir macet pengangguran dan masalah lainnya kota Medan kepada taraf kemajuan yang signifikan berkolaborasi dengan pemerintah pusat pemerintah Provinsi Sumut kabupaten/kota sekitarnya,” paparnya sembari mengajak warga ke TPS menjaga jarak mengikuti protokol kesehatan yang kedua coblos pasangan nomor 2 Bobby Aulia semoga ke depannya warga kota Medan menuju keberkahan.

Dalam debat terakhir ini yang berlangsung di hari terakhir masa kampanye ini, Ketua Bawaslu Kota Medan Payung Harahap didampingi Komisioner Julius Turnip melihat adanya pelanggaran protokol kesehatan Covid-19 di luar arena debat dengan ramainya masa kedua paslon yang menunggu.(SB/01)

-->